Baru Durian Sikatap Raih Sertifikat

Baru Durian Sikatap Raih Sertifikat
JAMINAN: Pembeli memilih jenis durian yang dijajakan di pinggir jalan di Kabupaten Purworejo kemarin (3/2). (BUDI AGUNG/RADAR PURWOREJO)

RADAR PURWOREJO – Kabupaten Purworejo mengemuka dalam setiap kali musim durian. Ada beragam jenis durian yang dihasilkan dari Bumi Purworejo. Sayang, keberadaan durian Purworejo kerap tenggelam dengan durian-durian luar daerah yang sudah memiliki pamor.

Orang menyebut durian Purworejo memiliki cita rasa yang khas. Semua jenis rasa durian bisa ditemukan. Ada rasa yang sekadar manis, manis-pahit, dan lainnya. Untuk mendapatkan rasa yang diinginkan, pembeli harus jeli. Sebab, apabila sampai salah memilih maka harapkan menikmati durian yang lezat akan berantakan.

Data di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo menyebutkan, saat ini baru ada dua nama varietas durian yang tercatat. Yakni, varietas Sikatap yang tumbuh di Desa Kalitapas, Kecamatan Bener dan varietas Gajahmada di Desa Belimbing, Kecamatan Bruno.

Dua varietas itu berhasil menempati peringkat pertama dalam kontes durian yang pernah di adakan DPPKP Kabupaten Purworejo. Varietas Sikatap muncul dari hasil penjurian pada 2017. Sedangkan varietas Gajahmada berhasil memenangi kontes serupa pada 2019.

“Secara khusus, memang untuk mendapatkan durian varietas unggul itu masih sulit. Karena, di lapangan memang belum banyak bibitnya. Sekarang yang tengah dikembangkan adalah Sikatap. Cuman memang bibitnya belum bisa keluar,” kata Kepala Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura DPPKP Kabupaten Purworejo Jayadi kemarin (3/2).

Varietas Sikatap sudah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat. Saat ini sedang dikembangkan perbanyakan bibit. Ditargetkan ada hingga lima ribu bibit yang akan tersedia pada 2022.

Teknik Pembibitan memakai dua model. Yakni, menggunakan pongge (isi durian) asli Sikatap maupun tunas dari bibit durian lain. Bibit yang ada nantinya akan disebarluaskan ke beberapa tempat yang sesuai untuk pengembangan durian.

“Tunas yang tumbuh itu disambungkan dengan entres dari durian Sikatap. Sampai saat ini sudah ada empat ribu bibit dengan ketinggian sekitar lima sentimeter,” ungkap Jayadi.

Disampaikan Jayadi, keunggulan durian varietas Sikatap terletak pada rasanya yang kuat. Selain itu, dagingnya tebal dan bijinya gepeng kecil.

Sedangkan untuk varietas Gajahmada masih dalam usulan untuk mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat. Proses yang harus dilalui amat panjang. Membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk ketersediaan bibitnya.

Rencananya tahun ini varietas Gajahmada akan ditinjau tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Di luar kedua jenis itu sebenarnya masih ada banyak. Karena, kita memiliki sembilan kecamatan penghasil durian,” ungkap Jayadi.

Kesembilan daerah itu antara lain Kecamatan Kaligesing, Kecamatan Bagelen, Kecamatan Pituruh, Kecamatan Bruno, Kecamatan Kemiri, dan Kecamatan Gebang. Selain itu, ada Kecamatan Purworejo, Kecamatan Loano, dan Kecamatan Bener.

Sebagian besar masyarakat masih melihat durian asal Kecamatan Kaligesing masih unggul dibandingkan durian dari kecamatan lain. Hanya saja, saat dilaksanaakn lomba ternyata masa panen durian dari Kaligesing telah rampung sehingga tidak masuk dalam penilaian.

“Kami yakin sebenarnya varietas durian di Purworejo ini tidak kalah. Bahkan, unggul dibandingkan varietas-varietas lain yang sudah memiliki nama. Semoga upaya kita mengangkat durian ke pentas lebih tinggi akan berhasil,” harap Jayadi. (udi/amd)

Lainnya