Prameks Kutoarjo-Jogja PP Mulai 10 Februari

Prameks Kutoarjo-Jogja PP Mulai 10 Februari
Terhitung mulai 10 Februari mendatang, Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) akan melayani rute Kutoarjo- Jogjakarta pulang pergi. Pengoperasian rute ini menyusul operasional Kereta Apil Listrik (KRL) yang melayani rute Jogjakarta-Solo.

Radar Purworejo Terhitung mulai Rabu (10/2) Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo mulai dioperasionalkan. Sebelumnya, rute ini dilayani Kereta Api Prambanan Expres (Prameks) yang juga relasi ke Jogja- Kutoarjo pulang pergi (PP).

Dengan adanya KRL ini, otomatis Jogja-Solo PP akan dilayani KRL. Sementara Kereta Api (KA) Prambanan Expres (Prameks) tetap melayani, namun relasinya berubah menjadi  Kutoarjo-Jogja pulang pergi (PP).

VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba selaku pihak operator KRL mengatakan, setelah KRL beroperasi penuh akan ada 20 perjalanan yang setiap harinya beroperasi di lintas Jogja-Solo PP.  Ditambah delapan perjalanan Prameks dari lintas Kutoarjo-Jogja PP.

“Tujuan ke Solo pasti semuanya (pengguna) akan migrasi menggunakan KRL,” katanya di Stasiun Jogja. Anne menjelaskan, rangkaian dan layanan pengguna KA Prameks berubah. KA Prameks yang sebelumnya melayani relasi Kutoarjo-Solo berubah menjadi Kutoarjo-Jogja PP. Namun para pengguna tetap bisa sampai tujuan Solo dengan terhubung di Stasiun Jogja bermigrasi menggunakan KRL. Sebab, ke depan jalur perlintasan Jogja-Solo akan dilayani dengan KRL, tidak lagi dengan KA Prameks.

“Karena Prameks hanya selesai sampai Jogja dan mereka bisa langsung connecting menggunakan KRL kalau mau ke Solo dengan tetap tap in pakai kartu commuter. Tapi kalau untuk yang ke arah Purworejo, masih menggunakan Prameks,” ujarnya.

KRL Jogja-Solo yang saat ini masih tahap uji coba diikuti masyarakat ini akan melayani naik dan turun para pengguna di 11 stasiun yaitu Jogja, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan. Waktu tempuh perjalanan KRL ini rata-rata sekitar 68 menit lebih cepat dibandingkan perjalanan KA Prameks dengan waktu tempuh rata-rata selama 75 menit dengan pemberhentian di tujuh  stasiun.

Dengan formasi empat kereta yang dijalankan. Mengenai gerbong khusus wanita seperti halnya di Jabodetabek, saat ini belum ada untuk lintas Jogja-Solo. “Karena kalau misalkan depan belakang harusnya wanita, hanya ada dua untuk umum. Dan berdasarkan survei kami, ternyata mayoritas commuter di sini adalah laki-laki,” jelasnya.

Adapun tiket untuk KRL Jogja-Solo menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter maupun kartu uang elektronik dari bank yaitu E-money Mandiri, Flazz BCA, BRIZZI, dan BNI Tap Cash. KMT telah dijual di seluruh stasiun KRL dengan harga Rp 30 ribu sudah termasuk saldo Rp 10 ribu.

Terkait mobilitas penumpang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal memberlakukan alat pendeteksi Covid-19 yakni GeNose di stasiun kereta api. Layanan tes menggunakan alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini akan tersedia secara bertahap mulai Jumat (5/2) mendatang.

Di Stasiun Besar Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, pengadaan layanan tes tersebut belum diketahui secara pasti. Sebab, masih harus menunggu.

“Rencana bertahap seperti rapid-rapid sebelumnya. Sampai saat ini masih belum terkonfirmasi kapan pelaksanaan di Kutoarjo,” ungkap Kepala Stasiun Besar Kutoarjo Andi Febri Laksana.(wia/han/din/er)

Lainnya