Kebumen Baru Miliki 70 Destana

Kebumen Baru Miliki 70 Destana
BERISIKO: Waduk Sempor selain berfungsi untuk pengairan, PLTA, dan air minum, juga memiliki potensi bencana. Masyarakat di sekitarnya juga harus selalu waspada.

RADAR KEBUMEN Dari 460 desa atau kelurahan yang ada di seluruh Kabupetan Kebumen, baru ada 70 desa yang menyandang predikat Desa Tangguh Bencana (Destana). Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kebumen menargetkan seluruhnya akan ditangguhkan menjadi Destana.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen Elis Joko Widodo menjelaskan, dari 460 desa atau kelurahan yang ada, 408 Desa di antaranya adalah rawan bencana. Jumlah tersebut didapatkam dari penilaian yang dilakukan terhadap desa maupun kelurahan melalui kecamatan setempat. Penilaian ketangguhan desa, juga sempat dilakukan di 26 kecamatan. “Turut serta mengundang seluruh desa atau kelurahan yang ada,” jelas Widodo kemarin (24/5).
Dengan adanya Destana, diharapkan wilayah tersebut memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di masing-masing wilayah. Serta mampu mengorganisasi sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Menurut Widodo, setiap wilayah memiliki risiko bencana yang berbeda-beda. Seperti halnya pesisir pantai yang memiliki risiko bencana gempa bumi maupun tsunami. Terlebih saat ini, ahli geologi melakukan riset terkait adanya potensi gempa megathrust di Indonesia. Salah satunya potensi tsunami mencapai 20 meter di Pulau Jawa bagian Selatan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah memasang 20 early warning system (EWS) di Pantai Selatan wilayah Kebumen. Namun, jumlah tersbeut juga masih dirasa kurang mengingat panjang pantai yang dimiliki Kebumen mencapai 57 kilometer. Selain itu, masyarakat yang berada dekat dengan pantai juga telah dipersiapkan. Melalui latihan evakuasi saat terjadi gempa bumi maupun tsunami.

Meski ancaman bencana tersebut berdampak pada masyarakat di wilayah sekitar pantai, Widodo menegaskan, masyarakat yang berada di wilayah Utara juga harus waspada. Lantaran adanya bendungan air yaitu Waduk Sempor dan Wadaslintang. Dikhawatirkan, kekutan gempa yang besar akan berakibat pada jebolnya bendungan waduk. “Waduk sedang penuh dan apakah bisa menahan air saat terjadi gempa megathrust? Jebolnya waduk Sempor juga pernah terjadi pada 1967. Jadi jangan sampai wilayah Kebumen dihantam tsunami dari Utara dan Selatan,” harap Widodo. (eno/din/er)

Lainnya