Panewu Terpapar, Kapanewon Ditutup

Panewu Terpapar, Kapanewon Ditutup
Suasana destinasi wisata di Bolo Ndeso, Kalurahan Banjarsari, Kalibawang, kemarin (24/6).

GUNUNGKIDUL Kantor Kapanewon Semin ditutup sementara menyusul temuan kasus positif Covid-19 lima pegawainya. Aktivitas perkantoran terpaksa dihentikan karena semua karyawan menunggu hasil tes PCR.

“Rencananya kantor pelayanan akan kembali buka pada Senin (28/6),” ujar Panewu Anom Semin Sri Agus Suharyati saat dihubungi Radar Jogja kemarin (24/6).

Dia menjelaskan, penutupan kantor kapanewon dilakukan pada jam kerja Kamis dan Jumat. Semua pegawai berjumlah 16 orang menunggu hasil tes dan diwajibkan menjalani karantina secara mandiri. “Penutupan kantor sementara bermula dari munculnya kasus Covid-19 salah seorang pegawai,” ujarnya.

Kemudian lima orang dilakukan tracing karena melakukan kontak erat dengan pegawai yang dinyatakan positif korona. Hasilnya empat orang dinyatakan tertular. Dengan adanya temuan itu, seluruh pegawai di lingkup kapanewon dilakukan tes PCR.

“Saya termasuk yang dites, tapi hasilnya negatif. Untuk Pak Panewu (Witanto) dan tiga pegawai lain dinyatakan positif. Sekarang kami juga menunggu hasil tes PCR untuk 16 pegawai lainnya,” ungkapnya.

Bagaimana dengan pelayanan? Meski kantor kapanewon tutup, ada kebijakan membuka pelayanan darurat melalui daring. Salah satunya memfasilitasi surat permohonan surat keterangan tidak mampu (SKTM).

“Urusan bersifat mendesak, kami sudah menyebar nomor WA guna pelayanan secara daring. Sedangkan urusan administrasi kependudukan, kami sarankan mengurus langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ungkapnya.

Sekretaris Daerah Gunungkidul Drajad Ruswandono saat dikonfirmasi membenarkan sejumlah pegawai di lingkungan pemkab terkonformasi Covid-19. Sebelumnya, ada kepala Dinas Pariwisata Asti Wijayanti dan kepala bidang.

“Kepala dinas pariwisata tertular setelah menghadiri sebuah acara hajatan. Sedangkan Panewu Semin bermula dari kegiatan takziah di wilayah Karangmojo,” kata Drajad.

 Puluhan peserta outbond di salah satu destinasi wisata di Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, terpaksa harus menjalani tes swab. Sebab, Gugus Tugas setempat menemukan beberapa peserta yang tekonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati menyampaikan, total ada 70 orang yang harus menjalani swab, lantaran kontak erat dari peserta yang terkonfirmasi positif. Tes swab dilakukan di lokasi kegiatan yakni destinasi wisata dan penginapan Bolo Ndeso, Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Kalibawang, Kamis (24/6) pagi.

Baning menerangkan, awal penemuan kasus itu bermula ketika Satpol PP Kulonprogo melakukan pembubaran kegiatan lantaran panitia tidak mengantongi izin. Tindakan itu kemudian dilanjutkan tes swab kepada beberapa peserta dan ditemukan tiga orang positif.

“Senin (21/6) itu kegiatannya sudah dihentikan oleh Gugus Tugas karena tidak ada izin pelaksanaan, kemudian ditemukan tiga orang positif. Lalu Kamis ini kami lakukan swab kepada 70 orang yang merupakan peserta training dan fasilitator,”  ujarnya kemarin  (24/6).

Untuk tiga orang yang terkonfirmasi positif dalam kegiatan itu, Baning menyatakan dua orang di antaranya kini tengah menjalani isolasi di shelter yang berada di luar Kulonprogo. Sementara satu orang lagi telah dikembalikan ke tempat asalnya untuk menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kulonprogo Sumiran membenarkan telah membubarkan kegiatan di destinasi wisata Dolan Ndeso. Hal itu berawal dari laporan warga sekitar tentang adanya kegiatan pengumpulan massa.

Pihaknya kemudian melakukan operasi yustisi dan diketahui penyelenggara memang tidak mengantongi izin. “Setelah kami datangi, memang kegiatan itu tidak ada izin kegiatannya,” kata Sumiran saat dikonfirmasi wartawan. (gun/inu/laz/din/er)

Lainnya