Realisasi PAD Objek Wisata Jeblok

Realisasi PAD Objek Wisata Jeblok
Waduk Sempor menjadi salah satu objek wisata yang diandalkan Pemkab Kebumen. Namun, akibat pandemi, jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis.

RADAR KEBUMEN Sektor pariwisata kembali harus merasakan kepahitan di balik kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hingga Mei, pendapatan asli daerah (PAD) objek wisata (obwis) Kebumen baru mencapai 18 persen.

Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporawisata) Kabupaten Kebumen Gunawan Widhi Wibowo menjelaskan PAD obwis pada 2021 hingga Mei sekitar Rp 1,175 Miliar. Sedangkan target PAD pada 2021 mencapai Rp 6,5 Miliar. Minimnya pendapatan, dikarenakan penutupan obwis lantaran penerapan kebijakan PPKM selama masa pandemi. “Sampai hari ini juga masih ditutup semua seluruh obwis,” beber Gunawan kemarin (25/7).

Pada Juli, lanjut Gunawan, hanya dua dari sebelas obwis yang dikelola oleh Pemetintah Kabupaten Kebumen mendapatkan pemasukan. Yakni Waduk Wadaslintang sebesar Rp 1,4 Juta dan sewa GOR dengan penerimaan dana sebanyak Rp 3,8 Juta. Hingga Kamis (15/7), realisasi pendapatan telah mencapai Rp 2,1 Miliar. “Dengan kekurangan hingga Juli masih mencapai Rp 4,3 Miliar,” kata Gunawan.

Setelah obwis bisa kembali dibuka, Gunawan mengaku akan memaksimalkan pendapatan. Melalui website, pemasangan iklan, serta kerja sama dengan pihak bandara. Pihaknya juga akan mengoptimalkan pemeliharaan obwis jika nantinya akan diberlakukan kebijakan serupa PPKM. “Kami jelas ikut kebijakan pemerintah, namun tetap berusaha di masa PPKM dengan optimalkam pemeliharaan obwis dan promosi,” jelas Gunawan.

Sementara itu, petugas tiketing obwis Waduk Sempor Turyono mengaku penurunan pendapatan obwis Waduk Sempor mencapai 40 persen. Meski demikian, realisasi pendapatan di obwis Waduk Sempor telah mencapai Rp 177 Juta pada Juli. Dengan target realisasi hingga akhir tahun adalah Rp 242 Juta.

Sebelum adanya penutupan obwis selama PPKM, pembatasan pengunjung hanya 30 persen sempat dilakukan. Namun, kata Turyono, hal tersebut tidak berlaku di Waduk Sempor saat sore hari. Hal ini karena terdapat empat pintu masuk dan tidak adanya penjaga saat sore hari untuk pembayaran retribusi. Membuat masyarakat mudah mengakses wilayah Waduk Sempor. “Pembayaran retribusi, akan dijaga saat jam operasional dengan biaya Rp 6.500,” tutur Turyono. (eno/din/er)

Lainnya