
KULONPROGO, Radar Jogja – Situasi pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM) Darurat dan Level 4 sangat berdampak bagi sektor pariwasata. Banyak pelaku wisata yang kehilangan penghasilan. Guna membangkitkan kembali semangat, sebanyak 10 destinasi wisata di Kulonprogo digelontor dana bantuan dengan total Rp. 200 Juta.
Kepala Dinas Pariwasata Kulonprogo Joko Mursito mengatakan, bantuan dana yang diberikan kepada sepuluh destinasi wisata tersebut merupakan alokasi dari dana keistimewaan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIJ. Setiap satu destinasi mendapat bantuan dana Rp 20 Juta yang digunakan untuk perawatan dan pengembangan destinasi wisata selama penerapan PPKM Darurat dan Level 4.
Hingga saat ini, sudah ada dua destinasi wisata yang digelontor bantuan tersebut yakni Wisata Gunung Kuniran dan Taman Sungai Mudal. Bantuan dari danais itu nantinya juga tidak hanya diberikan kepada destinasi yang dikelola pemerintah saja, juga destinasi yang berbasis kemasyarakatan.
“Untuk pengajuan dana bantuan itu nantinya melalui proposal dan akan kami lihat komitmennya dari para pelaku wisata. Memang bantuannya memang tidak menyeluruh, namun dengan bantuan tersebut harapannya ketika dibuka kembali saat PPKM selesai para pelaku wisata sudah siap,” ujar Joko disela penyerahan bantuan di Wisata Gunung Kuniran, Sabtu (14/8).
Saat ini Dinas Pariwisata Kulonprogo saat ini juga tengah melakukan pengecekan terhadap destinasi wisata sebelum nantinya PPKM Level 4 berakhir. Joko mengungkapkan, sebagian besar destinasi wisata dirasa sudah siap untuk kembali membuka wisata dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Hal tersebut terlihat dari sudah tersedianya sarana dan prasarana pencegahan serta telah disiapkannya regulasi oleh para pengelola wisata guna memberikan wisata yang aman bagi para wisatawan. Mayoritas pengelola wisata di Kulonprogo pun juga telah menjalani vaksinasi Covid-19.
“Kami selalu memastikan apakah destinasi telah siap dengan prokesnya dan pengelolanya sudah tervaksin. Kami juga berikan bantuan berupa sabun cuci tangan di destinasi apabila dibutuhkan,” terang Joko.
Bupati Kulonprogo Sutedjo menyampaikan bahwa situasi pandemi memang sangat berdampak pada sektor pariwisata. Namun demikian, dia meminta agar masyarakat bergerak di sektor tersebut agar jangan menyerah.
Harapannya, dengan berbagai program pemerintah yang dijalankan melalui Dinas Pariwisata Kulonprogo bisa sedikit memberikan semangat kepada para pelaku wisata untuk bisa bangkit kembali. Sehingga ketika nantinya pandemi berakhir dan kondisi kembali normal maka pelaku wisata bisa benar-benar siap untuk memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan.
“Keinginan untuk menyerah di situasi seperti saat ini memang kami akui wajar dan manusiawi, namun kami berharap pengelola wisata jangan patah semangat,” ujar Sutedjo. (inu/din/er)
