Siswa Canggung Masuk Sekolah

Siswa Canggung Masuk Sekolah
Sejumlah sekolah di Kabupaten Kebumen sudah diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

SRUWENG, Radar Kebumen – Sekolah-Sekolah di Kabupaten Kebumen sudah diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Jenjang SD dan SMP sudah mulai melaksanakan simulasi PTM,Jumat (3/9). Salah satunya di SMP Negeri Sruweng.

PTM terbatas mensyaratkan 50  persen dari total peserta didik. Lama tidak menyambangi sekolah, membuat sejumlah siswa nampak antusias memulai PTM. Rata-rata mereka mengaku sudah jenuh mengikuti pembelajaran daring dari rumah. Mereka rindu bertemu teman dan guru. “Lebih suka belajar tatap muka, jadi tidak bosan, kalau sekolah begini kan juga dapat uang saku,” seloroh salah satu siswa, Arif.

Lebih dari setahun mengikuti pembelajaran online membuat sejumlah siswa seperti lupa dan canggung mengikuti PTM. Sebab setahun lebih mereka seolah meninggalkan kebiasaan mandi pagi, menyiapkan seragam, sarapan dan bergegas berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. “Agak grogi mau berangkat ke sekolah, mungkin belum biasa,” ujarnya.

Kepala SMP Negeri 1 Sruweng, Ety Sri Wahyuni SPd MM  menjelaskan, pada pelaksanaan PTM Terbatas jumlah siswa yang masuk sebanyak 50 persen dari jumlah siswa setiap kelasnya. Tatap muka berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 07.00 sampai pukul 10.00. “Kebijakan dari dinas pendidikan seperti itu, untuk kapasitas 50  persen kapasitas kelas, kami bagi menjadi,hari ini nomor urut 1 sampai 16, jumlah siswa ada 32 anak, ” jelasnya.

Simulasi PTM Terbatas di SD Negeri 1 Sruweng dipantau langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen, H Ahmad Ujang Sugiono SH didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Drs Asep Nurdiana MSi. Pantauan juga difokuskan pada penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. “Penerapan protokol kesehatan di sekolah ini sudah cukup baik. Guru maupun siswa mengenakan masker dan face shield serta menjaga jarak,” ucap Ujang.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama  mengungkapkan, berdasarkan hasil pantauan yang dilaporkan oleh sejumlah Polsek, kegiatan PTM sudah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. “Setiap kelas melakukan pembelajaran hanya 50  persen. Wajib mengenakan masker dan cuci tangan sebelum memulai pembelajaran,” ungkapnya.

Diharapkan, dengan pelonggaran pada level 3 PPKM Darurat membuat murid-murid kembali semangat belajar tanpa harus meninggalkan disiplin prokes. “Guru juga wajib memberi contoh dan mengingatkan pentingnya prokes kepada para muridnya,” ucapnya. (tom/din/er)

Lainnya