Santai Saja, Suatu saat Ada Rezekinya Sendiri

Santai Saja, Suatu saat Ada Rezekinya Sendiri
BERKAH HOBI: Ardha Finanasiana Putri menunjukkan sebagian koleksi kaktusnya di Store Kaktus Kokedama Hias di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, kemarin (10/9). (JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO)

RADAR PURWOREJO – Ardha Finanasiana Putri terbilang sukses menggeluti bisnis tanaman hias kaktus. Bermula dari hobi, kini dia mengelola Store Kaktus Kokedama Hias di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Pemasarannya hingga luar Pulau Jawa.

Awalnya tak punya pengalaman soal tanam menanam. Namun, tekad yang kuat menjadi bekal utama sehingga mampu menjalankan bisnis tanaman hias.
Itu dilakoni Ardha Finanasiana Putri, 30. Dia adalah pemilik Store Kaktus Kokedama Hias yang berada di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.

“Bermula ketika 2018 akhir, pengin jualan tapi bingung mau jual apa. Kebetulan Ibu saya senang bertanam dan punya bibit stoberi. Ibu meminta saya jual bibit itu di rumah sakit tempat saya bekerja, RSUD Prembun, Kebumen,” kata dia kepada Radar Purworejo Jumat (10/9).

Ternyata, banyak yang membeli tanaman yang dijual Ardha. Sekian lama berlalu, bibit stroberi di rumahnya berkurang banyak.

Ardha lantas berpikir mencari tanaman lain yang mudah perawatannya. “Setelah mencari referensi, kaktuslah yang paling cocok. Merawatnya mudah, sesuai untuk saya seorang karyawan. Selain itu, saya juga pengin usaha tapi yang modalnya sedikit. Bahkan, saya awal beli bibit secara online di Sumatera karena di sana murah per bibit Rp 500 saja. Di sana kaktus tidak laku,” ungkapnya.

Ardha menyebutkan, budidaya dan perawatan kaktus gampang-gampang susah. “Mudah karena kaktus tidak perlu perawatan yang gimana-gimana. Vitamin juga tidak (perlu). Hanya butuh disiram seminggu sekali. Paling hanya butuh fungisida untuk mencegah serangan hama. Susahnya kalau over watering, itu nanti bakal membusuk,” jelasnya.

Perempuan kelahiran Jogjakarta 26 Desember 1991 itu mengaku bukan perkara mudah baginya hingga bisa bertahan bisnis tanaman sampai sekarang. Dia menyatakan, awal mencoba tidak langsung berhasil. Ada banyak kaktusnya yang busuk.

“Dulu pertama kali mencoba hanya pakai rak sepatu bekas. Saya pasarkan melalui WA (WhatsApp), banyak yang minat. Tetapi, sebagian besar kaktus saya tidak sehat,” katanya.

Saat itu Ardha belum begitu paham perawatan kaktus. Dia belajar dan mencari informasi terkait perawatan kaktus, tempat, dan media tanam yang dipakai.  “Ternyata, masalahnya adalah tempatnya lembab dan sinar matahari kurang. Kemudian, saya putuskan untuk dibuatkan tempat di samping rumah, dekat kolam, dan kaktusnya sehat-sehat,” jelas dia.

Ardha kini memiliki Store Kaktus Kokedama Hias yang berada di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Tepatnya, depan Terminal Purworejo. Toko tersebut buka setiap hari mulai pukul 03.30.

“Penginnya orang yang beli tetep nyaman dengan store yang menarik. Sekitar Mei 2020, dibuat tempat khusus untuk store ini di rumah suami saya,” ungkapnya.

Ada beragam jenis kaktus yang dibudidaya. Ada kaktus sanseviera hingga sukulen.

Kaktus tak hanya dapat dimanfaatkan sebagai penghias ruangan. Kaktus juga bisa digunakan untuk suvenir, dekorasi, hingga kado.

Harga yang ditawarkan bervariasi mulai Rp 15 ribu hingga Rp 250 ribu. “Kalau yang hiasan ruangan, itu paling mahal Rp 100 ribu, tergantung jenis dan ukuran. Pemasaran lewat WA, Instagram, Tiktok juga. Pernah kejual ke luar pulau, Medan,” sambungnya.

Menurutnya, kaktus diminati semua kalangan mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa. “Peminatnya di Purworejo banyak dan kebanyakan dari mereka repeat order. Soalnya di Purworejo saya lihat yang jual kaktus juga sedikit. Banyak yang beli itu 2019 akhir, meredupnya 2021 awal. Tak dapat ditampik, ya, karena pandemi banyak yang lebih memilih mencukupi kebutuhan sehari-hari ketimbang kesenangan,” ujarnya.

Ardha tak menganggap sepi pembali sebagai persoalan besar. Sebab, baginya berjualan tanaman sudah menjadi hobi.

“Misalkan tanaman itu tidak terjual, juga masih bisa dinikmati sendiri. Nggak ada kedaluwarsanya. Justru, bisa dirawat dan dibibitkan. Jadi, dibuat santai saja. Suatu saat bakalan ada rezekinya sendiri,” jelas Ardha. (han/amd)

Lainnya