
KEBUMEN, Radar Kebumen – Harga komoditas minyak goreng kemasan maupun curah terus mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan harga diprediksi akan terjadi hingga awal tahun 2022.
Pedagang Pasar Tumenggungan Ali Mastur, 40, mengaku, kenaikan harga dinilai cukup tinggi. Dalam kondisi normal, minyak goreng kemasan 2 liter untuk harga konsumen dijual di bawah Rp 30 ribu. Namun saat ini, minyak goreng dijual mencapai Rp 35 ribu.
Untuk minyak sawit, lanjut Mastur, harga saat ini hampir sama dengan minyak goreng kemasan. Sekarang untuk setiap liternya, minyak sawit dijual dengan harga Rp 18 ribu.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak Oktober. Setiap minggu, harganya naik kisara Rp 2 ribu. Bukannya berangsur turun, dia memperkirakan harga minyak goreng akan cenderung terus naik. “Saya dikasih tahu yang antar barang. Informasinya awal tahun kemungkinan belum stabil. Bisa juga naik terus,” jelasnya kemarin (7/11).
Kenaikan harga, Mastur mengaku, cukup berpengaruh terhadap permintaan konsumen. Dia tidak berani mengambil stok barang terlalu banyak untuk menghindari kerugian. Saat normal, Mastur bisa mengambil belanja 2-3 karton minyak goreng setiap harinya. Namun sekarang, hanya 1 karton setiap hari. “Karena tidak pernah tahu soal harga sekarang bisa naik. Namun sewaktu-waktu bisa langsung turun drastis,” ujarnya.
Pantauan Radar Kebumen, kenaikan harga minyak goreng juga terjadi di Pasar Kuwarasan. Dengan rata-rata harga jual adalah Rp 17,5 ribu per liter. Sementara harga tertinggi minyak goreng mencapai Rp 18 ribu per liter.
Sementara itu, seorang penjual ayam goreng Firman Mualim mengaku kaget saat harga minyak goreng naik. Pasalnya, dia membutuhkan minimal 4 liter minyak goreng untuk usahanya. “Biasnya cuma Rp 27 ribu (kemasan 2 liter, Red), lah kok jadi Rp 35 ribu,” bebernya.
Untuk menekan kerugian, Firman terpaksa menaikkan harga ayam gorengnya. “Agar balik modal. Sebenarnya tidak enak sama pelanggan, tapi mau bagaimana lagi,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, kenaikan harga minyak goreng dikarenakan adanya kenaikan harga minyak internasional. Kementerian Perdagangan menyebut, harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) internasional kimi mencapai lebih dari US$1.400 per metrik ton. Sedangkan faktor lain adalah saat ini produsen minyak goreng domestik belum sepenuhnya terintergrasi dengan produsen CPO. (cr2/eno/er)
