Lonjakan Kasus Dinilai Jadi Indikator Kenaikan Level

Lonjakan Kasus Dinilai Jadi Indikator Kenaikan Level
RAKOR: Bupati Magelang saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama jajaran Forkopimda kemarin (8/2).

MUNGKID, Radar Jogja – Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Magelang naik ke level 2 pada Senin (7/2). Lonjakan kasus dinilai menjadi indikator kenaikan level.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi menjelaskan, kasus aktif Covid-19 diakuinya semakin naik. Per Senin (7/2), total ada penambahan 20 kasus terkonfirmasi positif. Sehingga jumlah kumulatifnya mencapai 89 kasus. Dengan 15 orang dirawat di tiga rumah sakit rujukan, dan 74 lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Kasus positif saat ini, dikarenakan adanya perjalanan dari luar kota. Namun tidak menutup kemungkinan mereka yang saat ini positif, karena kontak erat keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Setiap harinya, kata Nanda, akan dilakukan testing sesuai tingkat positivity rate. Di Kabupaten Magelang, setiap harinya diarahkan sebanyak 187 orang. “Tapi, kalau bisa lebih agar cepat ketahuan sehingga bisa segera ditangani dan tidak menyebar,” jelasnya kemarin (8/2).

Meskipun terjadi lonjakan kasus sepekan terakhir, Nanda menyebut belum ditemukan adanya varian Omicron. Namun, ada satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia kemarin. “Penyebabnya karena mempunyai penyakit komorbid. Yakni memiliki riwayat sakit paru-paru,” rincinya.

Kembalinya ke level 2, lanjutnya, menjadi momentum masyarakat untuk mengingatkan kembali protokol kesehatan (prokes). “Semakin menggalakkan penggunaan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” katanya.

Tidak hanya penambahan kasus, naiknya level PPKM juga dinilai dari capaian vaksinasi. Wilayah dengan PPKM level 1, capaian vaksinasi dosis dua umum mnimal 70 persen. Sementara dosis dua lansia dia atas 60 tahu, mencapai 60 persen.

Sedangkan di Kabupaten Magelang, capaian vaksinasi dosis dua baru 57,66 persen. Untuk kategori lansia, capaian vaksinasi baru mencapai 53,48 persen. “Capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 82,22 persen, dan dosis ketiga 0,67 persen per Senin (7/2).

Untuk itu, Nanda mendorong agar vaksinasi dosis dua lansia semakin digencarkan. Hal ini sebagai antisipasi apabila varian Omicron mulai menyebar di masyarakat. “Agar lebih kebal. Masyarakat juga tidak usah panik dan khawatir karena jadi level 2. Cukup tingkatkan kesadaran dan terapkan prokes,” tandasnya.

Menurutnya, tidak hanya Kabupaten Magelang saja yang mengalami kenaikan level. Melainkan hampir seluruh daerah di Indonesia. “Yang menentukan level PPKM ini dari pusat melalui analisa perkembangan kurang lebih seminggu sampai dengan 14 hari,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin menegaskan, antisipasi lonjakan kasus bisa dimulai dengan memaksimalkan isolasi terpusat (isoter). Sehingga saat ada lonjakan pasien di rumah sakit, masyarakat bergejala ringan bisa dialihkan ke isoter. “Tidak harus masuk rumah sakit. Bisa dengan isolasi mandiri (isoman). Yang masuk rumah sakit itu benar-benar kondisinya berat,” ucapnya.

Terlebih saat ini, adanya varian Omicron yang sebarannya tiga hingga empat kali lipat lebih cepat dibanding varian Delta. Untuk itu, dibutuhkan sinergitas dan gotong royong dari semua elemen masyarakat. Untuk mengantisipasi sedini mungkin penyebarannya di wilayah Kabupaten Magelang.

Dia juga mengimbau kepada dinas kesehatan, agar kembali memperhitungkan stok obat. Jangan sampai saat kasus tinggi, mastarakat kesulitan mencari obat-obatan. “Persediaan oksigen juga,” ujarnya. (aya/eno/er)

Lainnya