
RADAR PURWOREJO – Mengantisipasi terjadinya bencana saat memasuki musim penghuan, Pemkab Purworejo menyiagakan 300 personel. Berasal dari TNI, Polri, Brimob, BPBD, dinas kesehatan, satpol PP dan damkar, PMI, hingga organisasi relawan kebencanaan.
Bupati Purworejo Agus Bastian menegaskan, kesiagaan personel dan pengecekan peralatan harus dilakukan. Sebagai langkah antisipasi saat terjadi bencana. “Kita berharap tidak terjadi bencana alam di Kabupaten Purworejo, tetapi apabila bencana itu terjadi, kita sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk mempercepat penanganan tanggap darurat,” katanya kemarin (11/10).
Diketahui, Purworejo merupakan kabupaten yang secara geografis memiliki variasi kontur wilayah yang terdiri dari dataran rendah, pegunungan, perbukitan, dan pantai. “Kabupaten Purworejo memiliki tingkat risiko tinggi. Di 2022, Purworejo berada di urutan empat Jateng, dan urutan 115 di seluruh Indonesia,” sebutnya.
Hal ini tentu menjadi perhatian para pengambil kebijakan di bidang penanggulangan bencana. Yakni, untuk melaksanakan perencanaan dalam rangka pengurangan risiko bencana. Terlebih, BMKG telah memperkirakan musim penghujan tahun ini untuk Jateng maju pada dasarian III September. Sedangkan di Kabupaten Purworejo, awal musim penghujan diprediksi terjadi di Oktober dasarian I. Kondisi La Nina lemah hingga akhir tahun, dan diprediksi akan berangsur netral pafa Februari hingga April 2023.
“Kemungkinan puncak hujan malah maju di Desember ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Purworejo Budi Wibowo. (han/eno)
