Nonton Fourtwnty dengan Latar Nuansa Alam

Nonton Fourtwnty dengan Latar Nuansa Alam
SUASANA ALAM: Suasana konser musik biru 2023 di Glamping DeLoano, Desa Sedayu, Loano, Purworejo Jumat (10/3).

PURWOREJO, Radar Purworejo – Sambut akhir pekan dengan menonton gelaran konser musik biru 2023 bernuansa alam di Glamping DeLoano, Desa Sedayu, Loano, Purworejo. Konser tersebut digelar oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOP) dengan mendatangkan grup musik dari Ibu Kota, Fourtwnty.
Selain menikmati musik syahdu di tengah alam terbuka, penonton juga bisa menikmati suasana alam objek wisata hutan pinus itu. Terlebih, banyak spot-spot kece yang bisa digunakan untuk berfoto.
Setiap penampilan selalu terdengar alunan koor dari para penonton konser. Pilihan grup musik bergenre folk pop itu rasanya sangat pas dengan suasana tempat yang terkesan teduh dan romantis.”Kalau konser seperti ini (alam terbuka) baru pertama kali untuk saya. Menurut saya menarik dan mungkin di lain kesempatan bisa ada lagi konser musik yang seperti ini. Asyik dan Alhamdulillah cuaca mendukung,” kata salah satu penonton Susi Wulandari, 26, kepada Radar Purworejo Jumat (10/3).
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasaran Nusantara, BPOB selaku ketua pelaksana kegiatan Ricky Harris Fadhila menyebutkan, musik biru di Glamping DeLoano tersebut merupakan kegiatan yang kedua. Yakni, dengan tersebut mengusung tema sustainable tourism yang harapannya dapat mempromosikan BOB dan Borobudur Highland di zona otorita ini. “Selain itu dapat berdampak pada desa wisata yanga punya UMKM,” ungkapnya.
Event tersebut gratis tetapi harus membeli voucher dengan harga Rp 100 ribu. BOB tidak mengambil keuntungan tetapi ditukarkan untuk belanja di produk-produk UMKM seharga voucher tersebut.”Karena ini intimate penontonnya kami batasi 250, tetapi ternyata peminatnya banyak jadi yang hadir 300 lebih,” sambung dia.
Ke depan dia berharap, konser terbuka di alam tersebut dapat menjadi event tahunan dari BOB. Selain itu, juga tidka hanya musik bergenre semacam Fourtwnty saja tetapi juga genre lainnya dengan tema yang berbeda. “Kami ingin mencoba mem-branding musik biru ini menjadi milik BOB. Mungkin akan ada panggung model seperti ini lagi terbuka tapi mungkin dengan kapasitas lebih besar dan di luar zona otorita juga,” tandasnya. (han/pra)

Lainnya