
PURWOREJO, Radar Purworejo – Transmigran dari Purworejo belum memiliki kartu Indonesia sehat (KIS). Fasilitas pendidikan pun, tidak diperoleh dengan layak oleh mereka yang berada di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu diketahui setelah Dinperintransnaker Purworejo bersama Komisi IV DPRD Purworejo mengunjungi transmigran sejak 8-11 Maret. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo Muhammad Abdullah menyebutkan, sesuai data dinperintransnaker, ada 28 jiwa dari tujuh KK yang bertransmigrasi ke Sijunjung sejak 2018. Tepatnya di Nagari Padang Tarok, Kamang Baru.
Ternyata, di sana akses menuju lokasi transmigran cukup sulit dan sarana pendidikan masih jauh dari kawasan transmigrasi. Untuk itu, mereka meminta agar nama mereka dimasukkan ke daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Dengan harapan, mereka akan mendapatkan KIS. “Selama ini mereka berobat menggunakan biaya pribadi,” ujar Abdullah kemarin (15/3).
Selain itu, mereka meminta untuk diberikan fasilitas pendidikan yang memadai khususnya tingkat SMP. Sebab untuk jenjang ini, anak-anak harus menempuh waktu perjalanan selama tiga jam untuk bisa ke sekolah. “Aspirasi itu kami sampaikan ke Dinas Nakertrans Kabupaten Sijunjung untuk disampaikan kepada bupati. Agar mereka memiliki hidup yang terjamin di sana baik dari segi kesehatan maupun pendidikan,” bebernya.
Dia menuturkan, monitoring ke Kabupaten Sijunjung berawal dari adanya dua keluarga yang kembali ke Purworejo. Namun satu keluarga, tidak kembali lagi. “Dari situ, kami kemudian penasaran dan ingin mengetahui secara langsung kondisi di sana dan ingin mengetahui secara langsung penyebab warga tidak kerasan,” tandasnya. (han/eno)
