Butuh Rumput Bersih, Salurkan 10 Ton Konsentrat

Butuh Rumput Bersih, Salurkan 10 Ton Konsentrat
BERI BANTUAN: Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang memberikan bantuan berupa konsentrat kepada peternak yang terdampak hujan abu.

MUNGKID, Radar Purworejo– Kementerian Pertanian (Kementan) dan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang memberi bantuan sejumlah 10 ton konsentrat kepada para peternak di tiga desa. Hal itu berangkat dari adanya hujan abu vulkanik yang mengakibatkan pakan ternak tertutup abu.

Kabid Peternakan, Dispeterikan Kabupaten Magelang Rofiq Bachtiar mengatakan, bantuan ini bekerja sama dengan Kementan, khususnya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH). Guna meringankan para peternak sapi yang terdampak hujan abu.

Pascahujan abu pada Sabtu (11/3), para peternak kesulitan untuk mencari pakan bersih ternaknya. Meski bisa mencari rumput atau jerami di desanya, tapi hewan ternak, khususnya sapi enggan untuk memakannya. Karena mengandung abu vulkanik.

Untuk itu, ada bantuan konsentrat sebanyak 10 ton yang bakal didistribusikan di tiga desa. Terutama yang paling terdampak di antara desa lainnya. “Dari total konsentrat, lima ton untuk Desa Krinjing, 2,5 ton Desa Sengi, dan 2,5 ton untuk Desa Paten,” terangnya di Balai Desa Krinjing, kemarin (16/3).

Selain berupa konsentrat, Kementan juga telah memberi bantuan berupa rumput untuk ketiga desa tersebut. Dengan total empat truk dan masing-masing truk sebanyak lima ton. Tidak hanya dari Kementan, bantuan rumput juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dengan jumlah tiga truk dengan total 15 ton. Kemudian, diberikan di tiga desa itu.

Rofiq merinci, dari tiga desa yang terdampak itu, yang paling banyak adalah Desa Krinjing. Dengan total sapi sebanyak 1.262 ekor. Sedangkan di Desa Paten ada 723 ekor dan Desa Sengi ada 887. “Bantuan itu baru untuk sapi karena memang yang terdampak banget adalah sapi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Krinjing Ismail mengaku, bersyukur dengan adanya bantuan dari para instansi. Mengingat hingga saat ini, rumput masih terkena debu dan di desanya belum turun hujan.

Selama beberapa hari terakhir, mereka terpaksa turun untuk mencari rumput. Hingga ke daerah Muntilan. “Sehingga untuk bantuan pakan ini sangat membantu masyarakat kami karena ada 1.200-an ternak,” urainya.

Seorang peternak Dusun Krajan, Krinjing Pujiono, 35 mengutarakan, kebutuhan pakan ternak di Desa Krinjing memang banyak. Kondisi itu selaras dengan banyaknya ternak, terutama sapi di wilayah tersebut. Biasanya, setiap ekor sapi, membutuh dua ikat rumput atau jerami. Untuk konsentrat yang digunakan sebagai pendukung, minimal butuh lima kilogram per hari.

Dia menyebut, beberapa hari ini, mereka mencari rumput atau jerami di daerah yang tidak terdampak abu Merapi. “Seperti di bawah Kecamatan Dukun. Itu rumputnya tidak terkena abu vulkanik. Alhamdulillah sudah ada bantuan, tapi masih belum mencukupi kebutuhan,” sebutnya.

Saat terjadi hujan abu, dia mengaku, tidak memiliki persediaan jerami. Mau tidak mau, dia tetap memberi jerami yang telah dibersihkan secara manual menggunakan air. “Mau, tapi nggak habis banyak. Biasanya kalau nggak ada hujan abu, carinya di sekitaran sini saja,” imbuhnya. (aya/pra)

Lainnya