Festival W.R. Soepratman, Putar ‘Indonesia Raya’ di Pusat Keramaian

Festival W.R. Soepratman, Putar ‘Indonesia Raya’ di Pusat Keramaian
SEJARAH: Patung W.R. Soepratman berada di Jalan Ahmad Yani yang diresmikan pada 17 Agustus 1983 oleh Bupati Purworejo Soepantho.

PURWOREJO, Radar Purworejo – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Purworejo bersama komunitas dan juga Pemerintah Desa Somongari mengadakan festival W.R Soepratman di Maret ini. Puncaknya akan ada gema Indonesia Raya serentak di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo.

Kepala Dinporapar Purworejo Stephanus Aan Nugroho menyebutkan, festival tersebut bertujuan agar masyarakat semakin banyak yang tahu bahwa W.R. Soepratman lahir di Somongari pada 19 Maret. “Kami mencoba untuk menggaungkan ini. Sejarah saat ini masih tertulis W.R. Soepratman lahir di Jatinegara pada 9 Maret,” ungkapnya Kamis (16/3).

Festival W.R. Soepratman sebenarnya sudah ada sejak lama yang diinisiasi oleh komunitas-komunitas di Purworejo dan juga Pemerintah Desa Somongari. “Namun menjadi menarik ketika Bupati Purworejo Agus Bastian tahun lalu mencanangkan Maret sebagai bulan W.R. Soepratman,” kata Aan.

Kendati demikian, Dinporapar Purworejo di tahun ini ikut menggandeng komunitas dan juga pemdes setempat untuk mengadakan event sebagai bentuk apresiasi kepada komponis yang lahir di Somongari, 19 Maret 1903 itu. “Kami bersama komunitas dan juga desa mengadakan kegiatan yang cukup beragam tetapi kami sesuaikan karena sebentar lagi Ramadan. Sehingga kami adakan 16, 18, dan 19 Maret sebagai puncaknya,” jelas dia.

Dijelaskan, pada 16 dan 18 Maret kegiatan dilakukan di Desa Somongari yaitu lomba menggambar, napak tilas, dan juga tirakatan. Di puncak festival pada 19 Maret tepatnya pukul 10.00 akan didengarkan lagu Indonesia Raya secara serentak di seluruh Kabupaten Purworejo.”Seluruh masyarakat kami ajak, sudah kami buatkan edaran. Harapannya di titik-titik tertentu seperti di perempatan, pasar, toko-toko modern, alun-alun, dan sebagainya dapat memutar lagu Indonesia Raya. Diharapkan masyarakat yang mendengar itu berhenti sejenak dan menghentikan aktivitas untuk mendengarkannya dengan sikap sempurna,” paparnya.

Sementara, Sekdes Somongari Dwi Anggoro Deskinto menambahkan, pertama kali diadakan festival tersebut yaitu di 2015. Berawal dari Desa Somongari ditunjuk sebagai desa rintisan desa wisata sekitar 2008 atau 2010. “Kemudian, kami menetapkan atau melaunching desa wisata pada 2015, bertepatan dengan hari lahir W.R Soepratman. Jadi, selain untuk memperingati lahirnya W.R. Soepratman juga memperingati launching-nya Desa Somongari menjadi desa wisata,” tegas dia.

Selain itu, juga memperingati penandatangan pemanfaatan bukit menoreh antara Kabupaten Purworejo dan Kulonprogo saat Bupati Purworejo Mahsun Zain pada Maret 2015 lalu. “Ada lagi, jadi di Kaligesing itu setiap Maret menjadi bulan wajib pajak sehingga setiap Maret di Kaligesing itu sudah lunas pajak semua,” tandasnya. (han/pra)

Lainnya