Dinamakan Guyangan Kebo karena Dulu untuk Memandikan Kerbau

Dinamakan Guyangan Kebo karena Dulu untuk Memandikan Kerbau
Lokasi embung pertanian yang tengah dibangun untuk dijadikan sebagai irigasi pertanian hingga wisata.JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA

RADAR PURWOREJO – Dari namanya, Embung Guyangan Kebo sudah menjadi perhatian. Tak sekadar untuk wisata, sesuai fungsinya pun dimanfaatkan untuk pertanian. Tapi dari mana asal usul nama embung tersebut?

JIHAN ARON VAHERA, Purworejo

Desa Kalimiru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo tengah dibangun embung pertanian (geomembran). Embung tersebut akan dimanfaatkan untuk pengairan pertanian dan perikanan serta diproyeksi jadi tempat wisata.
Kepala Desa (Kades) Kalimiru, Kecamatan Bayan, Purworejo Agung Yuli Priatmoko mengatakan, embung tersebut akan diberi nama Embung Guyangan Kebo. “Diberi nama itu karena dulu sering dijadikan tempat untuk memandikan kerbau,” katanya Jumat (10/11).

Embung tersebut kini tengah dibangun dan sudah dimulai sejak awal November. Adapun, target selesai akhir November. Agung menjelaskan, embung itu bantuan dari Kementerian Pertanian Rp 115 juta. Dengan rincian, Rp 65 juta untuk pengadaan dan pemasangan geomembran dalam bentuk barang melalui Kelompok Tani Sidomakmur. “Rp 50 juta untuk pengerjaan galian dan pemasangan talud penahan,” imbuhnya.

Baca Juga: Nekat Curi Baterai Power Provider, Warga di Purworejo Langsung Rasakan Dinginnya Jeruji Besi

Rencananya, embung akan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30×15 meter dan kedalaman embung tiga meter. Yaitu, berada di utara Desa Kalimiru RT 2/RW 1 merupakan tanah kas desa. “Nanti akan dibangun long storage juga dengan panjang 100 x 3 meter,” jelas dia.

Long storage tersebut akan bisa menyimpan dan menampung air. Meskipun kecil, bisa menampung air sepanjang satu kilometer. Di lokasi sekitar proyek pembangunan embung juga terdapat pohon trembesi. Ke depan, dia juga akan menambah pohon tersebut di sekitar embung karena merupakan tanaman konservasi air. “Diharapakan, bisa menjaga ketersediaan air bukan hanya di lokasi sekitar embung tetapi juga di pemukiman warga,” harapnya.

Selain difungsikan untuk pengairan dan perikanan serta cadangan air di Desa Kalimiru, juga untuk wisata pemancingan. View yang ditawarkan juga sangat indah yaitu persawahan dan pemandangan Gunung Sumbing jika cuaca mendukung.

Baca Juga: Usai El Nino, Purworejo Bersiap Hadapi La Nina Tahun Depan

Agung menambahkan, dia juga telah merencanakan untuk membangun embung dengan ukuran besar di sebelah embung pertanian tersebut. Harapannya, embung tersebut dapat memenuhi luas lahan pertanian di Desa Kalimiru seluas 80 hektare. (pra)

Lainnya