
RADAR PURWOREJO – Andra Sofingin tidak mengira dirinya harus berpisah dari Endra, salah satu gajah Borobudur yang dibawa ke Gembira Loka zoo. Baginya, Endra sudah seperti saudara yang mengisi hari-harinya.
Tidak ada kata-kata yang dapat merangkum perasaan Andra. Kesedihannya terlihat jelas dari matanya yang berkaca-kaca saat menceritakan para gajah. Apalagi, suara Andra yang beberapa kali tersendat menambah perasaan haru bagi siapa saja yang melihatnya. Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. “Seperti berpisah dengan teman akrab,” ujarnya menahan sedih ditemui di Gembira Loka (GL) Zoo, Jumat (16/6). “Bahkan kita semua menangis kemarin, waktu gajah diangkut pakai truk.”
Diketahui, tiga ekor gajah Sumatera hibah dari Taman Wisata Candi (TWC) Magelang sudah sampai ke GL Zoo Jogja pada Rabu (14/6). Mereka adalah Lisi usia 36 tahun, Eca usia 36 tahun dan Endra usia 30 tahun. Apalagi gajah merupakan hewan yang dikenal memiliki ingatan yang tinggi.
Meski harus berpisah, Andra dan dua orang pawang lainnya masih dimintai tolong agar membantu proses adaptasi ketiganya. Agar para gajah tidak serta merta merasa ditinggalkan begitu sana. Andra sudah menjadi pawang Endra, gajah jantan, lima tahun terakhir. Sedang Andi dan Kadir, malah lebih lama. Sudah belasan tahun. “Bisa dibayangkan, bagaimana rasa kehilangannya,” jelasnya.
Para pawang bersyukur masih diberikan kesempatan bersama para gajah. Bersyukur karena dilibatkan dalam proses adaptasi. Meski pada akhirnya harus benar-benar berpisah.Meski begitu, perpisahan ini menumbuhkan perasaan lega. Sebab Lisi, Eca dan Endra berada di tempat yang tepat untuk berkembang biak.
Sejauh ini, kondisi ketiga gajah sehat dan memiliki nafsu makan. Serangkaian tes kesehatan juga sudah dilakukan. Para pawang berharap mereka bisa beradaptasi dan mendapatkan teman. Apalagi di GL Zoo sudah ada sekitar sembilan gajah yang akan menjadi teman bagi Lisi, Eca dan Endra.”Bersyukur masih bisa mendampingi mereka. Harapannya, gajah-gajah ini bisa lebih terawat dan kesejahteraannya meningkat,” ungkapnya.
Para pawang berharap dapat terus menjenguk para gajah. Meskipun jarak memisahkan mereka namun sesekali tetap ingin mendatangi dan diharapkan bisa diberi akses. Dengan begitu kerinduan mereka dapat terobati.”Diizinkan. Kalau kangen, pasti kita datang ke sini. Nanti, ya, pasti ada lah rasa kangen. Tentu kita akan menjenguk mereka nanti,” jelasnya.(Ian/pra)
