Mbah Belet Dimandikan dalam Moro Borobudur

Mbah Belet Dimandikan dalam Moro Borobudur
ATRAKTIF: Para peserta kirab berjalan dari kompleks Candi Pawon menuju Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, Jumat (8/9).

RADAR PURWOREJO – Kegiatan bertajuk ‘Moro Borobudur’ menjadi agenda rutin tahunan Kharisma Event Nusantara (KEN) yang ditunggu-tunggu. Tahun ini, kegiatan tersebut digelar di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur. Pengunjung bisa menyaksikan beragam seni musik kontemporer dan aneka UMKM yang ada di kawasan Borobudur.

Para pegiat seni dan budaya serta sederet artis ternama akan memenuhi panggung utama Moro Borobudur 2023 yang berlangsung selama dua hari, 8-9 September 2023. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang.

Marketing Communication Moro Borobudur 2023 Dyah Listyorini menuturkan, gelaran ini diawali dengan kirab budaya mulai dari Candi Pawon menuju Taman Lumbini. Yang diiringi dengan pasukan kuda, ogoh-ogoh, pentas kesenian, hingga kereta kencana. Lalu, ada prosesi memandikan ‘Mbah Belet’ di Museum Karmawibangga.

Baca Juga: Moro Borobudur Diawali Kirab Budaya, Ada Musik Kontemporer dan Tiara Andini

Kirab budaya ini dimulai pukul 14.15 dari Candi Pawon. Warga setempat sudah berbondong-bondong datang memadati sisi jalan raya untuk menyaksikan kirab tersebut. Tak ketinggalan juga merekam aksi para peserta kirab.
Pada hari pertama, Jumat (8/9) diawali dengan penampilan seni yang memukau dan diikuti oleh penampilan artis-artis ternama, seperti Ghea Indrawari. Sedangkan puncak acara diramaikan oleh penampilan Kangen Band. Selain itu, pameran UMKM yang dibuka mulai pukul 10.00 ini, memanjakan pengunjung dengan berbagai makanan, minuman, dan aksesori fesyen.

Sementara hari kedua, Sabtu (9/9) acara dimulai pukul 10.00 dengan pameran UMKM yang berlanjut hingga sore hari. Kemudian, pentas tari dan penampilan sejumlah grup band. Puncaknya, akan dihibur oleh Tiara Andini. “Kami menargetkan penjualan tiket tahun ini mencapai 2.000-3.000 tiket,” ujarnya, Jumat (8/9).

Sementara itu, salah satu panitia Moro Borobudur Bendrad Agus Sulistyo menuturkan, kirab budaya ini diiringi tujuh kesenian dan tiga ogoh-ogoh menuju Taman Lumbini. “Kemudian, ada pengangkatan air kawasan sebagai simbol untuk merawat dan melestarikan peninggalan leluhur,” sebutnya. (aya/pra)

Lainnya