
RADAR PURWOREJO – Para pengunjung sudah bisa naik monumen Candi Borobudur mulai hari ini (22/3). Kebijakan tersebut dilakukan usai PT Taman Wisata Candi (TWB) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sukses melakukan kajian lapangan tertutup dengan random sampling pada periode 1-15 Maret.
Usai kajian tertutup, PT TWC melakukan evaluasi bersama dengan para stakeholder terkait dan menunjukkan hasil yang sangat baik. Indikatornya, antusiasme pengunjung sangat tinggi, testimoni stakeholder dan pengunjung juga positif.
Kini, PT TWC mulai melakukan kajian lapangan terbuka kunjungan baik monumen candi untuk umum terhitung mulai 22 Maret. Pada periode ini, PT TWC mengakselerasi layanan berbasis digital dan tematic tour guna mewujudkan excellent service menuju pariwisata berkualitas.
General Manager TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi menyebut, akselerasi itu diwujudkan pada metode layanan berbasis digital. Mulai dari pembelian tiket secara online maupun akses masuk dan keluar pengunjung. “Pengunjung juga diwajibkan melakukan scan in dan scan out selama berkunjung untuk mengontrol skema kuota kunjungan,” terangnya saat ditemui, kemarin (21/3).
Selama masa kajian lapangan terbuka ini, terdapat pengaturan jumlah kuota kunjungan naik monumen Candi Borobudur. Peran digitalisasi menjadi salah satu cara monitoring dan controlling bagi TWC dalam melakukan crowd management.
Menurutnya, pengunjung yang turut berpartisipasi dalam kajian lapangan terbuka ini mempunyai andil dalam upaya konservasi pelestarian terhadap Candi Borobudur. Hal itu harus terus digaungkan kepada masyarakat guna mewujudkan public awareness.
Dia menambahkan, berdasarkan regulasi kunjungan dalam visitor management, setiap pengunjung yang hendak naik ke monumen candi, wajib memakai alas kaki khusus. Berupa sandal upanat yang merupakan produk lokal masyarakat di kawasan Borobudur.
Bersamaan dengan proses kajian lapangan terbuka tersebut, PT TWC tetap membuka layanan kunjungan reguler hingga pelataran atau halaman candi. Dengan harga tiket masuk Rp 50 ribu untuk wisatawan nusantara (wisnus) dewasa dan Rp 25 ribu untuk wisnus anak atau pelajar.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara (wismam) sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yakni 25 USD untuk dewasa dan 15 USD untuk anak atau pelajar, serta menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku.
Namun, bagi wisnus yang ingin berpartisipasi melakukan kunjungan naik monumen Candi Borobudur, dikenakan tambahan biaya pengganti alas kaki sandal upanat dan pendampingan pemandu sebesar Rp 70 ribu untuk dewasa dan Rp 50 ribu untuk anak. Sedangkan bagi wisman sebesar Rp 80 ribu. Baik untuk dewasa maupun anak.
Febriana menyebut, regulasi terkait harga tiket tersebur akan diperbaharui sewaktu-waktu menyesuaikan kebijakan manajemen. Adapun kuota kunjungan naik monumen Candi Borobudur yakni 1.200 orang per hari. Yang terbagi dalam 8 jam sesi kunjungan dan telah sesuai kajian carrying capacity oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (aya/bah)
