Sepi Penghasilan, Badut Jalanan Bobol Warung Makan

Sepi Penghasilan, Badut Jalanan Bobol Warung Makan
INI LHO: Tersangka pencurian Dwi Prasetyo, 29, alias Peyang beserta barang bukti kejahatannya saat dihadirkan di Polsek Bantul kemarin (13/4). (IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)

RADAR PURWOREJO – Dwi Prasetyo, 29, alias Peyang yang kesehariannya berprofesi sebagai pengamen badut jalanan nekat membobol warung makan. Warga Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul itu mengaku tidak mendapat penghasilan yang cukup dari pekerjaannya sehari-hari. Sehingga terpaksa melakukan tindak kejahatan.

Kasat Reskrim Polsek Bantul AKP Sutrisno mengatakan, Peyang melakukan kejahatannya pada Minggu (12/3) sekitar pukul 08.00 di sebuah warung makan yang terletak di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Manding, Bantul. Dalam aksinya, Peyang bersama rekannya yang berinisial NE alias Didot warga Mantrijeron, Kota Jogja.

Untuk membobol warung makan tersebut, Peyang dan Didot menggunakan peralatan berupa sabit, palu, dan obeng. Keduanya mudah memahami situasi lokasi sasarannya karena setiap hari mengamen sebagai badut di jalanan sekitar warung makan.

Para tersangka masuk dengan cara mencongkel jendela lalu mengambil barang-barang yang ada di dalam warung makan. Seperti tabung gas, magic com, serta mesin penutup gelas plastik. Kerugian yang didera oleh pemilik warung makan diketahui mencapai Rp 3 juta.

“Untuk ancaman hukuman Peyang dan rekannya yang masih buron kami beratkan pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara tujuh tahun,” terang Sutrisno kemarin (13/4).

Sementara itu, Peyang mengaku, alasannya melakukan tindak kejahatan karena terhimpit masalah ekonomi. Sebab penghasilan dari profesi sebagai badut jalanan, tidak cukup untuk menutup kebutuhannya sehari-hari. “Uangnya (hasil kejahatan, Red) saya gunakan untuk membeli makan dan minum,” ucapnya singkat. (inu/eno)

Lainnya