
RADAR PURWOREJO, BANTUL – Warga Padukuhan Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul kembali menggelar upacara adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri kemarin (23/5). Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk wujud syukur masyarakat atas melimpahnya hasil dari alam semesta.
Wakil Ketua Panitia Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Tri Waldiono mengatakan, upacara adat ini memiliki makna persembahan kepada alam semesta atau ibu pertiwi. Tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Padukuhan Mancingan sejak puluhan tahun lalu.
“Upacara adat itu Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri memiliki makna ucap syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang diberikan melalui potensi alam. Seperti dari sektor agraris melalui tanah untuk bercocok tanam serta wisata dan hasil lautan dari Pantai Parangtritis,” beber Tri.
Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri diawali dengan berkumpulnya warga dari seluruh RT Padukuhan Mancingan di Joglo Pariwisata Pantai Parangtritis. Dilanjutkan dengan kirab budaya dari Joglo Pariwisata menuju Cepuri Parangkusumo.
Sesampainya di sana, para abdi dalem akan melafalkan doa bersama dan dilanjutkan dengan labuhan atau melarung ubarampe di Pantai Parangkusumo. Kemudian di malam harinya akan dilaksanakan pagelaran wayang kulit.
Dia menyatakan, upacara adat yang diselenggarakan tahun ini merupakan kali kedua yang digelar tanpa pembatasan. Sebab selama pandemi Covid-19, upacara adat tersebut digelar secara sederhana tanpa adanya kirab dan pentas budaya. Namun selama dua tahun terakhir, telah digelar secara lengkap dan meriah kembali seperti sebelum pandemi.
Melalui kegiatan tersebut, lanjut Tri, masyarakat juga berharap selalu dilimpahkan rezekinya melalui berbagai potensi yang ada di pantai selatan. Baik itu dari sisi kunjungan wisatawan, maupun hasil alam berupa panen pertanian atau tangkapan ikan.
“Kami berharap potensi di pantai selatan bisa semakin maksimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (inu/eno)
