
RADAR PURWOREJO – Limbah kain sisa produksi atau yang umum disebut sebagai kain perca nyatanya tidak benar-benar jadi sampah semata. Di tangan-tangan yang kreatif seperti Yenny Christin, ada potensi untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis tinggi.
Fahmi Fahriza, Jogja
Yenny Christin, seorang artisan kain perca dengan brandnya Rumah Kreatif Tukik sudah tiga tahun terakhir konsisten dan menggandeng banyak orang untuk turut serta terlibat dalam proses kreatif produksi kain perca. Semula ini dia lakukan sendiri. ”Saat ini ada 30 tetangga yang juga bikin lalu nanti setor ke saya untuk dijual lewat brand saya,” ujar Yenny kepada Radar Jogja, Rabu (28/6/23).
Tak hanya itu, Yenny pun aktif untuk memberikan kelas atau workshop kain perca kepada masyarakat umum. Seperti halnya yang saat ini sedang dia lakukan di Galeria Mal. Workshop tersebut dimulai sejak 27 Juli hingga 30 Juni mendatang.
Ida Ayu, salah satu peserta workshop mengaku antusias dengan proses pembuatan kain perca dan ingin mendalaminya lebih lanjut. Dia baru mengikuti workshop ini dan langsung ikut dua hari sekaligus.”Karena memang menarik dan saya ingin bisa untuk membuatnya,” paparnya.
Baca Juga: Muhdi Sulap Kain Perca Jadi Karya Bernilai Seni
Ida pun mengakui berkeinginan untuk mencoba lebih lanjut pembuatan kain perca sendiri nantinya.Lewat workshop ini dia ingin setidaknya mengetahui dasar pembuatan juga alat dan bahan yang diperlukan. Dia ingin belajar lebih lanjut nanti untuk mengisi waktu luang.”Atau malah bisa menghasilkan juga,”tegasnya.
Tak hanya di lokasi ini Yenny Christin menggelar workshop. Di berbagai kesempatan dia juga beberpa kali menggelar agenda serupa untuk berbagai kalangan. Misalnya kepada anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Jogja, beberapa waktu lalu. Kepada mereka, Yenny memberikan semangat sekaligus bekal keterampilan, bahwa kain-kain sisa tetap bisa dimanfaatkan. Dari barang yang dianggap sampah dan tidak berguna menjadi barang bernilai jual tinggi.
Di tempat produksi Rumah Kreatif Tukik berada di Jalan Gendeng GK 4 No 711, Baciro, Gondokusuman, Kota Jogja, Yenny mendapatkan banyak kain-kain sisa dari berbagai penjahit yang tersebar di wilayah DIJ. “Untuk pabrik atau garmen saat ini tapi belum ada,” jelasnya.
Baca Juga: Berkah Ramadan bagi Perajin Kain Perca
Hasil produk yang bisa dihasilkan dari kain perca pun amat beragam, mulai dari baju, topi, dompet hingga ragam aksesoris dan juga home decor.Selain luaran produk yang memang beragam, produksi kain perca juga bisa dikombinasikan dengan banyak elemen lain. “Bisa kombinasi dengan manik-manik, batok kelapa bahkan hingga sawit, tinggal seberapa kreatif dan inovatif saja,” lontarnya.
Saat ini Yenny banyak memasarkan produknya lewat marketplace dan juga beberapa kali mendistribusikan produknya ke luar negeri. Untuk harga Yenny mematok mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 1 juta untuk sebuah outer.”Ada yang lebih mahal karena prosesnya juga cukup lama dan saya full manual tanpa bantuan mesin,” bebernya.(din)
