
RADAR PURWOREJO – Kawasan Geopark Gunung Sewu bersiap revalidasi atau evaluasi kelayakan untuk mempertahankan kelayakan di UNESCO. Besok (hari ini) mulai dilakukan validasi ulang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, tim asesor akan melakukan penilaian selama dua hari.Tim UNESCO masing-masing Profesor Xiaochi Jin asal Tiongkok dan Soo Jae Lee asal Korea Selatan.“Validasi ulang tidak hanya dilakukan di Gunungkidul. Sebelumnya asesor UNESCO melakukan kunjungan lapangan ke Geopark Gunungsewu di Kabupaten Wonogiri dan Pacitan,” kata Hary Sukmono Kamis (27/7/23).
Dia menjelaskan, kesiapan validasi ulang telah dilakukan. Salah satunya pra validasi dari Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI). Kegiatan tersebut menghasilkan sejumlah catatan agar diperbaiki.“Seperti papan informasi hingga kebersihan di lokasi geosite. Kami optimistis ” ujarnya.
Baca Juga: Gunung Sewu Dibelah, Tanah Juga Dikeruk
General Manager (GM) Gunung Sewu UGG Budi Martono mengatakan, perjuangan mendapatkan status di UNESCO tidak mudah. Sempat ditolak, dan akhirnya ditetapkan menjadi geopark Nasional pada 13 Mei 2013 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia.”Jadi ini tidak mudah mempertahankan keanggotaan di UNESCO,” kata Budi Martono.
Mantan Sekda Kabupaten Gunungkidul ini melanjutkan, September 2013 diusulkan menjadi Geopark Global. Kemudian pada 19 September 2015, Gunung Sewu baru dinobatkan sebagai anggota Global Geoparks Networks kedua dari Indonesia, setelah Geopark Gunung Batur pada 2012 pada “The 4th Asia-Pacific Geoparks Network (APGN), San’in Kaigan Symposium, Tottori-Jepang.”Geopark Gunung Sewu memiliki luas 1.802 kilometer persegi terbagi menjadi tiga geoarea,” ujarnya. (gun/din)
