Kisah Djuanda Kartawidjaja Bakal Difilmkan

Kisah Djuanda Kartawidjaja Bakal Difilmkan
TERSOHOR: Jajaran pengurus Muhammadiyah saat memberikan penjelasan terkait rencana pembuatan film yang diambil dari kisah Ir H Djuanda kemarin (7/8). WULAN YANUARWATI/RADAR JOGJA

JOGJA – Muhammadiyah bakal membuat film yang diangkat dari kisah Ir H Djuanda Kartawidjaja. Dia adalah sosok pencetus Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia masa itu, deklarasinya membuat batas wilayah perairan Indonesia menjadi jelas. Serta terjaminnya keamanan dan keselamatan NKRI.

Nama Djuanda memang sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Nama Djuanda bahkan dijadikan nama bandara di Surabaya, nama jalan, serta bendungan. Sosoknya juga ada di mata uang Rp 50 ribuan.

Meski demikian, tidak banyak yang tahu kiprah dan sepak terjangnya. Djuanda bukan politisi, orator, atau frontliner. Tapi dia adalah sosok pahlawan di belakang layar yang turut membangun Republik Indonesia. Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 14 Januari 1911, Djuanda hanya pernah mengikuti dua organisasi yakni Muhammadiyah dan Paguyuban Pasoendan.

“Hadirnya dalam bentuk film lebih bisa dipahami generasi muda. Pembelajaran sejarah yang benar seperti ini, saya kira jangan kayak kita dahulu menghapal tahun-tahun,” beber Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Irwan Akib di Gedung PP Muhammadiyah Jogja kemarin (7/8).

Menurutnya, pembelajaran sejarah memang harus dikemas dalam bentuk yang menarik generasi muda. Disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak konservatif.

“Pelajaran tidak lagi dalam bentuk ceramah (saja, Red) tapi film yang menarik juga bisa,” tambahnya.

Film Ir H Djuanda tidak hanya memberikan pengetahuan tentang sejarah biografi saja. Namun diharapkan dapat diambil hikmah bagi generasi muda. Tentang bagaimana berperan serta dalam membangun negeri dengan cara yang tidak melulu berpolitik saja.

Seperti yang diajarkan oleh sosok Djuanda, bagaimana menjadi pahlawan tanpa mengangkat senjata. Sebab membangun bangsa bisa dilakukan dari meja masing-masing melalui pemikiran-pemikiran.

Sutradara Ery Isnanto mengatakan, banyak kisah penting yang bisa diangkat pada diri Ir H Djuanda. Namun kali ini akan fokus pada masa kecil hingga kisah saat deklarasi Djuanda digaungkan. Saat ini sedang dilakukan casting pemeran film.

“Banyak peristiwa sejarah tidak tercatat, banyak masa kecil dan apa motivasi yang menjadi trigger pemikirannya dan kisah deklarasi Djuanda,” ujarnya.

Selain fokus pada sosok kepahlawanan, sisi lain dari Djuanda akan dituturkan dalam film. Di antaranya ialah kisah nyata seorang muslim yang berpikiran maju, modern, terbuka namun tetap taat kepada agamanya.

Diceritakan, Djuanda terlahir dari keluarga yang cukup terpandang. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat. Djuanda mengenyam pendidikan di Holland Inlandsche School (HIS), yang juga merupakan tempat ayahnya bekerja sebagai guru.

Lulus dari HIS, Djuanda melanjutkan pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) atau saat ini dikenal sebagai ITB.

Kemudian, Djuanda menjadi Menteri Perhubungan Republik Indonesia dilanjutkan menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Saat itulah, Deklarasi Djuanda dicetuskan. (lan/eno)

Lainnya