
RADAR PURWOREJO – Kapolda DIJ Irjen Pol Suwondo Nainggolan menetapkan sirkuit baru untuk tes uji surat izin mengemudi (SIM) C di seluruh polres/polresta di bawah naungannya. Tes uji SIM C yang baru lajurnya jauh berbeda dibanding sebelumnya. Sebelumnya ada lajur angka 8 dan zig-zag.
Dalam aturan yang baru, dua lajur itu dihilangkan sepenuhnya. Malah ada lajur huruf S. Suwondo mengaku, penentuan sirkuit baru ini merupakan perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit yang diterjemahkan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Dia mengklaim, jalur baru ini hasil riset yang didasarkan agar ada kesesuaian antara etika dan kecermatan berlalulintas. “Hari ini semua polres sudah menggunakan sirkuit baru. Dengan demikian, perintah itu terlaksana dan Polri dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” katanya kepada wartawan kemarin (7/8).
Tidak hanya itu, ke depan kapolda mengatakan akan mengecek pelayanan ramah terhadap disabilitas. Hal itu penting karena agar tidak ada diskriminasi. Selain itu, akan dipastikan bentuk pelayanan yang diberikan sudah sesuai atau belum.
Menurut jenderal polisi bintang dua ini, dari pengecekan langsung sirkuit tes uji SIM C yang baru terbilang masuk akal. Dari hasil pengamatan di Satpas Polresta Jogja, dia mengklaim sirkuit baru lebih baik. Masyarakat saat tes dengan sirkuit baru, pengemudi dapat menghandling kendaraannya.
“Jadi cukuplah tes ini memberikan indikator yang penting untuk masyarakat Jogjakarta etika berkendaraan. Dan juga menyadari benar pentingnya keselamatan dan keamanan berlalu lintas di jalan raya,” tambahnya.
Selain itu, untuk sistem pembayarannya akan diperbarui lebih baik lagi. Suwondo mengungkapkan, nanti biaya pembuatan SIM secara nontunai. Sehingga polantas tidak terganggu tugasnya, antara melayani pembuatan SIM dengan pengaturan lalu lintas.
Sementara itu, Polres Bantul telah mengganti skema uji SIM. Sebelumnya sirkuit uji SIM berbentuk angka 8, kini membentuk huruf S. Tak hanya itu, sirkuit uji SIM kini juga lebih lebar dari yang sebelumnya.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, kurikulum terbaru ini diharapkan mampu mempermudah para peserta ujian SIM. Pihaknya sendiri sudah memberlakukan beberapa revisi terkait ujian praktik SIM. “Intinya dipermudah,” katanya kemarin (7/8).
Pada kurikulum terbaru, kata Jeffry, lintasan berbentuk ‘8’ dan zig-zag dihilangkan. Diganti dengan lintasan baru berbentuk ‘S’ yang ditempatkan di area berukuran 30 x 35 meter.
Jeffry menjelaskan, tujuan tes angka “8” diganti menjadi manuver “S” untuk memudahkan para pemohon SIM. Ukuran lebar lintasan juga diperlebar dan diperluas menjadi 2,5 kali lebar kendaraan. Dari sebelumnya yang hanya 1,5 kali lebar kendaraan.
Total ada lima rintangan yang akan jadi poin penilaian dalam ujian terbaru ini. Yakni awal berjalan, berhenti dekat kotak kuning, putar balik, lintasan ‘S’, dan menghindari halangan di akhir. “Kecepatan rata-rata yang digunakan sebesar 30 kpj,” jelas Jeffry.
Ia menambahkan, dengan pemberlakuan kurikulum terbaru ini, masyarakat diharapkan mampu mengikuti ujian praktik tanpa khawatir kesulitan. “Seharusnya setelah ini tidak ada lagi yang kesulitan, karena praktiknya sudah disederhanakan,” ujarnya.
Kurikulum ujian praktik SIM terbaru ini sendiri sudah mulai berlaku efektif sejak Senin (7/8). Diberlakukan serempak di seluruh Satpas Polres di Indonesia. Terkait perubahan materi ujian, Jeffry menyampaikan, pihaknya bakal melakukan sosialisasi soal perubahan tata cara permohonan SIM kepada masyarakat.
Pada hari pertama, ada 20 pemohon SIM C yang dites menggunakan lintasan uji praktik baru ini. Sebelas di antaranya dinyatakan lulus ujian.
Salah satu pemohon perpanjangan SIM C, Pandu, 22, berkesempatan menjajal lintasan uji praktik SIM baru. Ia mengaku meski terlihat mudah, ada beberapa rintangan terbilang sulit. Namun, secara keseluruhan dia menilai lintasan baru ini lebih mudah daripada lintasan angka 8.
“Saya sudah mencoba dan lebih sederhana untuk belokannya. Yang paling sulit saat mengerem dan di tikungan berbentuk U di bagian sudut sirkuit,” ungkap Pandu.
Sementara itu pemohon SIM C di Satpas Poltresta Jogja Cahaya Chairani menuturkan, jalur tes SIM C sekarang lebih efektif. Sebelum melakukan tes, dia latihan terlebih dahulu sebanyak tiga kali.
“Ya, bandingannya lebih enak ini sih Mas. Lebih efektif juga, karena lebih mudah. Sama ini sih tidak banyak ngulang,” tuturnya. Dia menyebut, lajur dahulu yang ada zig-zag dan angka 8 menyulitkan. Kini lajur huruf S yang digunakan lebih mudah. (cr3/tyo/laz)
