TPSS Hanya Tampung 50 Ton per Hari

TPSS Hanya Tampung 50 Ton per Hari
SIAP DIGUNAKAN: Truk bersiap melatakan sampah pertama di tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kalasan kemarin (7/8). TPSS yang mulai beroparasi selama 45 hari ini mulai beroprasi dengan daya tampung 50 ton per hari. ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR PURWOREJO – Pemkab Sleman resmi mengoperasikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang terletak di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kalasan kemarin (7/8). Dengan beroperasinya lokasi pembuangan sampah tersebut, kepala daerah setempat mengklaim permasalahan sampah di Bumi Sembada akan aman hingga 45 hari ke depan. Dengan catatan, total sampah yang dibuang sebesar 50 ton per hari.

Sebab, TPSS Tamanmartani hanya memiliki kapasitas sebesar 1.500 ton atau setara dengan 3.750 meter kubik. Sementara untuk bentuk fisik TPSS, berupa kolam dengan lebar 3.000 meter dan kedalaman 1,5 meter.

“Setelah 45 hari operasi, sampah akan diambil kembali untuk dibuang ke TPA atau digiling untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik untuk pupuk, dan yang anorganik dibuang,” ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat pembukaan operasional TPSS Tamanmartani kemarin.

Dalam pengelolaan sampah di TPSS Tamanmartani, Kustini mengaku juga telah menerapkan sistem yang ramah lingkungan. Di antaranya dengan membuat kolam miring ke arah selatan agar bisa mengalirkan cairan lindi ke bak penampungan. Setelah ditampung, nantinya cairan lindi akan disedot dan dibuat menjadi eco lindi.

Selain itu, seluruh bagian kolam dan tanggul juga ditutup dengan geomembran agar tidak mencemari tanah dan bisa ditutup ketika hujan. Kemudian sampah yang dibuang pun akan rutin disemprot eco lindi untuk mencegah bau dan lalat disekitar lokasi pembuangan. Adapun eco lindi yang disiapkan pemkab diketahui mencapai 4.000 liter.

Menurutnya, kehadiran TPSS Tamanmartani akan diprioritaskan untuk menampung sampah dari wilayah yang belum baik dalam pengelolaan. Contohnya daerah-daerah perkotaan seperti di Kapanewon Depok, Mlati, dan Sleman.

Dalam kesempatan itu, Kustini juga mengimbau agar masyarakat bisa memilah sampah dari rumah tangga. Sehingga kemudian sampah yang dibuang pun berkurang dan tidak menambah beban TPSS.

“Memang masyarakat kami wajibkan untuk memilah sampahnya sendiri,” kata Kustini.

Sebagai informasi, TPSS Tamanmartani merupakan alternatif lokasi pembuangan sampah di Kabupaten Sleman. Sebelumnya pemerintah setempat berencana membuat lokasi TPSS di Padukuhan Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan. Namun dalam perjalanannya mengalami penolakan oleh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristiyani menyampaikan, kehadiran TPSS juga dicanangkan untuk menanggulangi permasalahan sampah liar atau sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Nantinya sampah-sampah liar di wilayah Sleman akan diangkut dan dibuang ke TPSS Tamanmartani.

“Dengan kondisi darurat sampah ini tentunya kita bersama-sama memberikan pemahaman kepada semua pihak, memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih belum memiliki kesadaran dalam melakukan pemilahan sampah dari sumbernya,” beber Epiphana. (inu/eno)

Lainnya