
RADAR PURWOREJO – Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen mencatat, alih fungsi lahan pertanian di Kebumen mencapai dua hektare per tahun. Meski demikian, luas lahan hijau yang beralih fungsi tersebut dinilai masih dalam ambang batas wajar.
Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono tidak menampik lahan pertanian di Kebumen setiap tahun mengalami penyusutan. Namun jumlahnya dinilai tidak terlalu signifikan. “Alih fungsi lahan kita ada, tapi tidak terlalu banyak. Pertahun mencapai dua hektare,” ucapnya, Jumat (10/3).
Teguh mengatakan, konversi lahan digunakan untuk berbagai program pembangunan. Disinggung pembukaan lahan hijau baru, Teguh menegaskan tidak ada rencana yang mengarah terkait hal tersebut. “Tidak ada (pembukaan lahan baru),” ucapnya.
Distapang mencatat, jumlah luas lahan pertanian di Kebumen mencapai 60 ribu hektare. Khusus pertanian padi, luas lahan terdapat sekitar 45 ribu hektare, dengan hasil produksi padi pada tahun 2022 mencapai 450 ribu ton. Capaian hasil panen itu surplus atau mampu melebihi target nasional. “Kami surplus mencapai 160 ribu ton. Jenis padi Ciherang saja bisa 6,6 ton per haktare,” ungkap Teguh.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiharto menyebut, ketersediaan bahan pangan khususnya beras cukup jelang Ramadhan 2023. Terlebih, Bulog kini akan mulai menyerap gabah para petani seiring musim panen raya. Dia menegaskan, stok beras dalam gudang Bulog sejauh ini bisa mencukupi ketersediaan pangan daerah. “Masih ada sisa cadangan sekitar 200 ton. Dan sekarang kami sedang ke petani mau menyerap hasil panen,” ucapnya. (fid/pra)
