
RADAR PURWOREJO – Vaksinasi virus korona (Covid-19) di Kabupaten Purworejo tetap berjalan. Tak terkecuali saat puasa Ramadan.
Warga yang akan menjalani vaksinasi mengaku tidak khawatir. Sebab, vaksin yang disuntikkan tidak membatalkan puasa. Selain itu, vaksin yang disuntikkan sudah dijamin aman oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Tidak khawatir karena sudah pasti aman dan dinyatakan tidak membatalkan puasa oleh MUI,” ujar Satria Buana Kusuma, 22, peserta vaksinasi di RSUD Tipe C RAA Tjokronegoro beberapa waktu lalu, saat dikonfirmasi Radar Purworejo Jumat (16/4).
Buana melakukan vaksin Covid-19 yang kedua pada hari pertama puasa yakni Selasa lalu (13/4). “Yang pertama sudah Rabu (31/3) lalu, kalau tidak salah. Tepat 14 hari sebelum penyuntikan dosis kedua ini,” ungkap warga Cangkreplor ini.
Menurutnya, rasanya tidak jauh berbeda dengan penyuntikan vaksin dosis pertama. “Tidak ada efek yang berarti. Cuma awalnya thok pegel. Habis itu sudah biasa saja,” sambung Buana.
Warga yang juga menjadi peserta vaksinasi tahap kedua yakni Ardina Melati Sukma. Warga Cangkreplor ini mengaku tidak merasa takut dan khawatir. Sebab, vaksin yang diberikan sudah dijamin oleh pemerintah dan MUI.
“Yang penting percaya dan yakin, mengikuti imbauan dari pemerintah. Demi keamanan bersama,” ujar Dina.
Dina menyatakan penyuntikan dosis kedua tidak berbeda dengan penyuntikan pertama. Dia tidak merasakan efek yang begitu berarti. Dia hanya merasakan pegal. Namun, tak lama kemudian rasa pegal tersebut hilang.
“Tidak ada efek apa-apa sih penyuntikan saat puasa ini. Cuma pegal sebentar,” katanya.
Seperti diketahui, MUI telah menerbitkan Fatwa Nomor 13/2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 saat Berpuasa. Fatwa yang dikeluarkan 16 Maret 2021 ini ditandatangani Ketua MUI Prof Hasanuddin A.F. dan Sekretaris MUI Miftahul Huda.
Vaksinasi Covid-19 dan swab test dinyatakan tidak membatalkan puasa dan boleh dilaksanakan bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.
Tak hanya di Purworejo, vaksinasi Covid-19 sedang digencarkan di seluruh wilayah Indonesia. Vaksinasi diharapkan dapat membentuk imun masyarakat agar mampu melawan virus korona yang masuk ke dalam tubuh.
“Jangan takut divaksin karena vaksin Covid-19 ini sudah melalui tahapan penelitian sedemikian rupa dan telah dijamin kehalalannya oleh MUI,” kata Bupati Purworejo Agus Bastian beberapa waktu lalu. (han/amd)
Perlu Kedisiplinan dan Kepedulian Bersama
RADAR PURWOREJO – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Purworejo belum mampu dihentikan. Ada 35 kasus anyar. Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat (16/4).
Hingga saat ini tercatat total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Purworejo mencapai 5.743 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh atau selesai isolasi bertambah menjadi 5.248 orang.
“Pasien yang menjalani rawat inap ada 29 orang. Isolasi mandiri sebanyak 271 orang,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo Tolkha Amaruddin kemarin.
Menurut Tolkha, kasus pasien positif terkonfirmasi Covid-19 masih fluktuatif. Kondisi ini menuntut kedisiplinan dan kepedulian bersama.
“Vaksinasi tetap harus diikuti dengan disiplin penerapan protokol kesehatan. Kuatkan imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang dan juga olahraga yang teratur,” ujarnya.
Sedangkan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah. Ada penambahan seorang pasien meninggal dunia kemarin. Total kematian akibat Covid-19 menjadi 195 kasus.
Total swab test yang dilakukan sudah 24.372 kali. Hasil swab negatif ada 17.756 orang. Sedang menunggu hasil swab ada 197 orang. (tom/amd)
