Kegempaan Masih Didominasi Gempa Guguran

Kegempaan Masih Didominasi Gempa Guguran
PANTAU: Kapolda Jawa Tengah didampingi Kapolresta Magelang tengah menyambangi Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Babadan, kemarin (16/3). Kapolda juga memberikan sejumlah bantuan kepada perwakilan masyarakat dan relawan.

MUNGKID, Radar Jogja – Hingga Kamis (16/3), Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan mencatat awan panas guguran (APG) mengalami penurunan dibanding Sabtu (11/3). Namun, aktivitas Merapi masih tergolong fluktuatif dengan kegempaan yang didominasi gempa guguran dan hybrid atau fase banyak.

Dalam periode pengamatan pada Kamis (16/3) pukul 06.09-12.00, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah. Cuaca pun cukup mendung, dibanding hari sebelumnya dengan angin yang bertiup lemah ke arah barat.

Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)-Badan Geologi, kegempaan guguran berjumlah 43 kejadian, fase banyak berjumlah 12, vulkanik dangkal sebanyak tiga kali, dan tektonik jauh satu kejadian.

Petugas Pos PGM Babadan Yulianto mengatakan, hingga saat ini sudah ada penurunan APG dibanding hari-hari sebelumnya. “Aktivitas Merapi masih fluktuatif. Namun, APG sudah mulai menurun dengan kegempaan didominasi oleh gempa guguran dan fase banyak,” bebernya saat ditemui di lokasi, Kamis (16/3).

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, telah melakukan pemeriksaan di wilayah Boyolali dan Magelang. Ternyata, kata dia, kedua wilayah tersebut memiliki permasalahan yang sama. Terutama di bidang pertanian dan peternakan.

Dia juga telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang untuk menyalurkan bantuan berupa pakan ternak, seperti konsentrat. Di jajaran Polda Jateng pun diberlakukan operasi Aman Nusa II Borobudur yang merupakan representasi hadirnya negara di tengah masyarakat. Terutama untuk menjamin rasa aman, seperti saat terjadi bencana.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan, bakal mengerahkan dua mobil water treatment untuk Boyolali dan Magelang. Mobil tersebut diterjunkan untuk membantu kebutuhan air bersih kepada masyarakat di lereng Gunung Merapi yang terdampak hujan abu.

Keberadaan mobil water treatment tersebur, bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti mencuci pakan ternak dan minum. Polda juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk membuat hujan buatan. “Selama ini (pasca hujan abu), air menjadi satu kebutuhan yang mendesak. Jadi, dari Brimob akan dikirimkan mobil water treatment,” bebernya.

Selain itu, dia juga meminta agar para penambang, baik manual maupun yang menggunakan alat berat untuk menghentikan aktivitasnya sementara waktu. Mengingat kondisi Merapi masih fluktuatif dan sewaktu-waktu dapat terjadi erupsi susulan.

Terkait dengan sanksi yang bakal dijatuhkan, lanjut dia, nantinya akan berkoordinasi dengan tim yang bergerak dalam mengeksekusi para penambang. “Selama masih ada pergerakan dari Gunung Merapi dan cukup membahayakan, sementara dihentikan dulu,” katanya. (aya/pra)

Lainnya