92 CJH Bantul Batal Berangkat

92 CJH Bantul Batal Berangkat
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sleman Sidik Pramono

RADAR PURWOREJO, BANTUL – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul mencatat ada 92 calon jemaah haji (CJH) yang batal berangkat ke tanah suci pada tahun ini. Penyebabnya karena meninggal dunia, sakit, lansia, hingga sengaja mengundurkan diri.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Bantul Maskur Ashari mengatakan, 14 calon jemaah di antaranya batal berangkat karena meninggal dunia. Sepuluh orang merasa belum siap, serta sembilan jemaah yang sedang sakit atau dalam masa penyembuhan. Sementara untuk sisanya, membatalkan keberangkatan dengan alasan lain.

Dengan pembatalan tersebut, lanjutnya, untuk calon jemaah yang meninggal dunia telah digantikan oleh anggota keluarga yang bersangkutan. Sementara untuk calon jemaah dengan alasan lain, telah digantikan keberangkatannya dengan calon jemaah cadangan atau yang keberangkatannya dijadwalkan tahun depan.

“Total yang berangkat tahun ini 944 orang. Rinciannya 465 calon jemaah laki-laki dan 470 calon jemaah perempuan. Serta 27 orang petugas haji,” ujar Maskur kepada wartawan kemarin (22/5).

Maskur membeberkan, tahap keberangkatan CJH asal Bantul nantinya akan dibagi dalam beberapa kloter. Yakni kloter 48-49 yang rencananya akan berangkat pada tanggal 7 Juni. Serta kloter 52 yang diberangkatkan hari selanjutnya.

Sementara di Sleman, 1.158 CJH yang terbagi menjadi lima kloter akan diberangkatkan mulai 5 Juni. “Jumlah kloter masih tentative dan masih bisa berubah,” kata Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman Sidik Pramono ditemui di kantornya kemarin (22/5).

Disebutkan, rata-rata CJH berusia lansia. Mereka mendaftarkan diri sejak 10-12 tahun lalu. Dengan usia paling muda 18 tahun, karena menggantikan ayahnya yang berhalangan karena suatu hal. Kemudian pelimpahan kursinya ada pada anaknya. “Itu (warga, Red) dari Kapanewon Berbah,” sebut Sidik.

Sementara usia paling tua dirinya belum mendata secara mendetail. “Infonya paling sepuh 92, tapi fiksnya belum tahu,” lanjut Sidik.

Kepala Kemenag DIJ Masmin Afif menjelaskan, seluruh CJH di DIJ akan diberangkatkan mulai 5-8 Juni. Disebutkan ada dua kelompok terbang yang masuk gelombang I. Paling akhir, yaitu dari Adi Soemarmo Solo langsung ke Madinah. Lainnya masuk gelombang II awal, langsung ke Makkah. “Untuk itu para jemaah harus dipersiapkan dengan baik, khususnya yang masuk gelombang II, karena harus memakai ihram sejak awal, apakah sejak di Donuhudan Boyolali, saat pesawat akan mendarat, atau setiba di Bandara Jeddah,” bebernya. (inu/mel/eno)

Lainnya