
RADAR PURWOREJO – Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah 1 Wates mengalami kesurupan saat mengikuti kegiatan Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) di Bumi Perkemahan Secang, Sendangsari, Pengasih, Minggu (18/6). Peristiwa kesurupan itu terjadi menginjak waktu Magrib hingga malam hari.
“Total ada enam siswa putri dan putra, peristiwa itu terjadi ketika mereka tengah mempersiapkan api unggun dalam rangkaian kegiatan Persami. Ya ada yang teriak-teriak, ada juga yang menari-nari, karena sebelumnya memang ada pementasan kesenian Jathilan,” ucap Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates Agus Wiratno, kemarin (19/6).
Menurutnya, penanganan siswa kesurupan dibantu warga sekitar. Ambulan Muhammadiyah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) juga banyak membantu. “Jadi begitu ada kabar (siswa kesurupan) langsung kumpul semua ke sini. Tapi ya di sini nggak ngapa-ngapain, karena memang tidak diperlukan ambulan sebanyak itu,” ujarnya.
Dijelaskan, sebagian siswa yang kesurupan ditangani langsung di lokasi kejadian, selebihnya dibawa ke masjid terdekat. Sementara warga cukup banyak yang mendekat, sebagian hendak membantu namun ada juga yang hanya memastikan kabar yang beredar alias hanya menonton. “Sebagian kami bawa ke masjid supaya lebih aman. Karena disini masyarakatnya tumplek sehingga kondisi tidak kondusif,” jelasnya.
Dikatakan, situasi akhirnya bisa dikendalikan, siswa yang sempat kesurupan sadar dan kegiatan persami langsung diakhiri malam itu juga. Adapun penyebab kesurupan disebut banyak faktor, diantaranya karena kelelahan dan kelaparan. “Yang jelas kondisi siswa sudah letih, makannya juga kurang teratur, sehingga ada kecenderungan lapar kemudian ngantuk, pikiran menjadi blank, kosong dan terjadilah peristiwa semalam,” katanya.
Jika ada penyebab lain, ada beberapa siswa yang sebelumnya memang ikut pentas kesenian Jathilan, dikuatkan salah satu siswa penari Jathilan yang ikut kesurupan. “Selain itu ada juga yang berdampak karena ada yang baru saja mengikuti kegiatan pentas Jathilan. Salah satunya ada yang kena juga,” imbuhnya.
Menurutnya, upaya antisipasi sebetulnya sudah dilakukan panitia, tim pembina telah mewanti-wanti para siswa agar tetap fokus dan menguatkan doa selama menjalani kegiatan. “Sebenarnya sudah kami wanti-wanti ke siswa untuk fokus, doa terus dan jangan lupa salat-nya. Tapi ini memang di luar kuasa kami,” ujarnya.
Personel MDMC Kulonprogo Sunar Wibowo mengungkapkan akibat peristiwa ini kegiatan persami langsung dihentikan. Beberapa siswa telah dijemput orang tua masing-masing. “Sisanya bersama pembina Hizbul Wathan masih berjaga di lokasi untuk mengemas barang-barang,” ungkapnya. (tom/din)
