
RADAR PURWOREJO – Mengembalikan rutinitas sekolah bagi siswa yang sudah terlalu lama di rumah bukan perkara mudah. Banyak pengakuan orang tua yang unik sekaligus lucu. Mulai anak yang bangun siang, hingga lupa mandi. Bahkan, bingung mengenakan seragam. Namun, Raudhatul Athfal (RA) Khasanah Desa Sambeng memiliki cara unik untuk mengingatkan kembali ritual sekolah kepada siswa
Suasana RA Khasanah hidup kembali setelah sekian lama lengang terjebak pandemi. Moment pertama masuk sekolah, dimanfaatkan oleh guru untuk menggelar lomba mewarnai. Kegiatan itu sengaja dibuat untuk mengingatkan ritual sekolah bagi anak anak.
Selain lomba mewarnai, RA Khasanah juga menggelar demo memasak bagi peserta didik dan wali murid. Benar saja, tidak hanya anak-anak yang gembira. Raut muka sumringah juga nampak jelas dari raut wajah para wali murid.
Wajar saja, selama ini mereka tidak hanya mengurus rumah dan mencari nafkah. Tetapi juga harus bisa bersolek seperti guru. Banyak juga yang berseloroh. Jika selama pandemi, yang sekolah adalah bapak-ibunya. Dan bukan anaknya.
Kegiatan yang digelar bertepatan dengan tengah semester, berhasil membuat semangat anak-anak menuntut ilmu muncul kembali. Semangat anak-anak juga kembali dipicu dengan adanya doorprize yang disediakan. “Acara digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap Puji Astuti, Kepala Sekolah RA Khasanah.
Setelah pembelajaran tatap muka (PTM) diawali dengan kegiatan yang menyenangkan, diharapkan 55 anak bisa kembali bersemangat untuk sekolah. Terlebih pembelajaran nantinya, masih diberlakukan secara bergantian. “Kami ingin mereka merasakan kembali awal masuk PTM dengan suka hati. Sama seperti sebelum pandemi,” harapnya.
Karena PTM sangat berbeda dengan pembelajaran daring. Diperlukan interaksi dengan siswa yang lebih terbangun. Agar pembelajaran atau arahan yang diberikan lebih tepat dan jelas. “Apalagi ini anak-anak, mereka baru mengenal sekolah, mengakrabi lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Seorang anak didik RA Khasanah Ananda Najwa mengaku senang. Karena awal masuk sekolah dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan. Terlebih dilakukan bersama reman-temannya. “Di rumah bosan,” kata Najwa yang menjadi juara lomba mewarnai. (tom/eno)
