Borobudur Highland Kerek Pariwisata di Sekitarnya

Borobudur Highland Kerek Pariwisata di Sekitarnya
KERJA SAMA: Direktur Utama BOB Indah Juanita (kiri) menyerahkan cinderamata ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setprov DIJ Tri Saktiyana. (ISTIMEWA) 

RADAR JOGJA – Badan Otorita Borobudur (BOB) telah selesai membuat masterplan Borobudur Highland di perbatasan Kulonprogo dan Purworejo. Hal itu pun disosialisasikan kepada para stakeholder di wilayah DIJ dan Jawa Tengah.

Direktur Utama BOB Indah Juanita menjelaskan, proyek Borobudur Highland, sebuah kawasan pariwisata terpadu berbasis resor dan menjadi produk pariwisata baru di kawasan pariwisata Borobudur. Dari total kawasan seluas 309 hektare di Purworejo, yang bisa dikembangkan pertama adalah seluas 50 hektare yang masuk dalam hak pengelolaan (HPL) BOB Borobudur. Sementara, sisanya seluas 259 hektare merupakan kerja sama dengan Perum Perhutani. “Konsepnya singel destination dan singel management,” ujarnya dalam sosialisasi ke Pemprov dan pelaku wisata di DIJ kemarin (6/5).

Mengangkat tema cultural eco-resort, proyek ini bernilai investasi sekitar Rp 1,5 triliun. Selain itu, digadang-gadang bisa menyerap sekitar 1.800 tenaga kerja. Berdasarkan masterplan, kawasan Borobudur Highland terbagi lima distrik atau zona yaitu, zona gerbang masuk, zona ressort eksklusif, zona wisata petualangan, zona wisata budaya, dan zona ekstrim.

Tujuan sosialisasi Masterplan Zona Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur, kata Indah adalah memberikan pemahaman detail isi masterplan yang menerangkan seberapa banyak daerah terpengaruh, menerangkan timeline kerja yang akan dibangun serta dampaknya kepada pemerintah daerah terkait efek positif dari pengembangan Kawasan tersebut. “Dalam pengembangan kawasan ini, BOB juga terus bersinergi dengan warga di sekitar, sebab mereka yang akan menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Indah memastikan bahwa Borobudur Highland akan bermanfaat untuk warga sekitarnya. Salah satu dampaknya adalah penyediaan infrastruktur mulai air, listrik, telepon dan jalan yang akan bisa ikut dimanfaatkan oleh warga. Selain itu, warga akan dilibatkan untuk pemenuhan kebutuhan pariwisata seperti penyediaan konsumsi dan kuliner hingga penampilan kesenian rakyat agar bisa tampil untuk wisatawan. “Dia bisa apa, jadi bisa suplai ke dalam. Jadi, masyarakat sekitar jangan sampai hanya menjadi penonton,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo meyakini adanya Borobudur Highland di perbatasan Kulonprogo dan Purworejo akan menggerakan pariwisata dan ekonomi di sekitarnya. Pihaknya pun meyakini, dampaknya akan dirasakan obyek wisata di sekitarnya. “Seperti kebun teh satu-satunya di DIJ, lokasinya di dekatnya juga akan terekspose,” ujarnya. (vis/din)

Lainnya