Tempat Rekreasi dan Lokasi Olahraga Mancing

Tempat Rekreasi dan Lokasi Olahraga Mancing
TERBUKA: Embung Semawung di Desa Semawung Kecamatan/Kabupaten Purworejo sering dikunjungi masyarakat. (HENDRI UTOMO/RADAR PURWOREJO)

RADAR PURWOREJO – Embung Semawung awalnya dibangun untuk mengatasi minimnya ketersediaan air irigasi dari Bendung Kalisemo yang mengairi persawahan sisi timur laut Desa Semawung pada saat masa tanam. Kini Embung Semawung juga dikenal sebagai tempat refreshing sekaligus spot fishing yang menawan.

Pandemi Covid-19 membuat sebagian orang mulai memilih tempat berlibur yang aman dan terbuka dengan sirkulasi udara yang bebas. Embung Semawung menjadi salah satu lokasi yang layak menjadi pilihan.

Embung Semawung dulunya difungsikan sebagai pemasok air irigasi kini mulai dipilih sebagai tempat untuk refreshing. Beberapa fasilitas yang disediakan sangat pas untuk melepas penat. Pengelola menebar benih ikan di embung tersebut, kini juga menyediakan fasilitas untuk para penggemar spot fishing.

Lurah Semawung Samud Purnomo menjelaskan, embung tersebut dibangun dengan biaya swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah. Embung seluas 30 meter x 70 meter dengan kedalaman 1,5 meter itu difungsikan sebagai penampungan air untuk kebutuhan pertanian di Desa Semawung, Kecamatan/Kabupaten Purworejo . Khususnya, di Dusun Krajan.

Embung dibangun di atas tanah bengkok lurah yang kini telah beralih status sebagai tanah kas desa. Embung ini dibangun dengan dana swadaya warga dari delapan dusun penerima manfaat. Adapun anggaran pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo. Sejauh ini desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Bagelen dan Kecamatan Banyuurip ini dikenal sebagai desa penghasil padi dan sayuran.

“Setelah menjadi tanah kas desa ke depan embung ini akan dikembangkan pula sebagai titik tujuan wisata. Semua atas persetujuan seluruh warga dan serta aparatur desa,” jelas Samud, yang sejauh ini dikenal memiliki banyak ide kreatif dan inovatif.

Salah seorang pengelola Embung Semawung Heru Pranowo menambahkan, pengelolaan embung sudah berjalan satu tahun oleh pihak ketiga dengan sistem bagi hasil melalui bumdes. Sejak awal pembangunan, ia menjadi mitra BumDes dan berkewajiban memelihara dan mempercantik kawasan embung.

Beberapa saung telah berdiri menambah kecantikan dan keelokan embung. Embung Semawung kini juga dikenal sebagai fishing sport. Berbagai pohon perdu juga tumbuh subur sebagai peneduh kala siang hari dan sekaligus memperkuat eksotis embung di sudut Desa Semawung itu.

Berbekal pengalaman mengelola berbagai unit usaha, ia berupaya keras untuk mewujudkan harapan warga. Setiap hari sedikitnya ada 30 orang yang datang. Kebanyakan menyempatkan diri untuk memancing.

Pendapatan rata-rata Rp 130 ribu sampai Rp 150 ribu per hari. Peluang usaha itu dinilai masih akan bekembang luas dengan menyesuiakan protokol kesehatan Covid-19 sebagai jaminan jika Embung Semawung aman untuk dikunjungi dan ramah terhadap pandemi. Penerapan jaga jarak selalu dilaksanakan. Jarak antarpemancing diatur lebih dari satu meter.

Selain para pemancing, embung ini kini juga sudah menjadi salah satu destinasi wisata favorit pesepeda. Mereka sering singgah dalam perjalanan.

Beberapa penghobi fotografi pun mulai rajin menyambangi waduk mini milik Desa Semawung ini. “Saat cuaca cerah. Pemandangan paling bagus yakni saat sore dan pagi hari, kami juga sediakan fasilitas free wiFi untuk pengguna internet di sini,” katanya. (tom/amd)

Lainnya