Disparbud Uji Coba Paket Wisata di Desa Sukowuwuh

Disparbud Uji Coba Paket Wisata di Desa Sukowuwuh
UNGGULAN: Meeting point dan sharing dalam kegiatan uji coba paket wisata di Rumah Budaya, Dusun Balemangu, Sukowuwuh. (HENDRI UTOMO/RADAR PURWOREJO)

RADAR PURWOREJO – Bidang Promosi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Purworejo melaksanakan kegiatan uji coba paket wisata. Uji coba pertama ini, dilakukan di Desa Sukowuwuh, Bener pada Sabtu (20/11).

Kepala Desa Sukowuwuh Muhamim menjelaskan, uji coba menjadi momentum yang tepat untuk menggarap homestay yang tersebar merata di lima dusun. Dengan harapan, pengunjung tidak hanya menonton dan bisa merasakan potensi wisata yang ada.

Muhamim menyebut, lima dusun yang terdapat homestay memiliki potensi. Seperti Dusun Mranti, memiliki potensi industri anyaman besek dan objek wisata Bukit Watu Salang. Dusun Balemangu dengan Rumah Budaya. Sementara Dusun Krajan terdapat sentra budidaya madu klanceng. “Dusun Watubelah punya potensi industri pothil (kudapan khas Sukowuwuh, Red), dan Dusun Pandak dengan potensi wisata religi Makam Kyai Lebar,” ujar Muhamim.

Untuk mempersiapkan uji coba, kata Muhamim, sosialisasi terkait homestay sudah dilaksanakan setahun terakhir. Penekanan kepada masyarakat saat ini lebih ditekankan kepada desa wisata. Bukan wisata desa. Sehingga, warga lokal harus siap menyambut wisatawan. “Adanya industri kerajinan yang bisa langsung dilihat prosesnya dan keramahan warga, kami optimistis paket wisata di desa ini laik jual,” ucapnya.

Sementara itu, ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bukit Indah Watu Salang (BIWS) Sujoko menambahkan, dalam uji coba paket wisata, wisatawan diajak menikmati suasana Sukowuwuh selam dua hari satu malam. Mereka tinggal di rumah-rumah penduduk yang sudah disiapkan sebagai homestay. “Dijamu makanan dan berlatih gamelan di Rumah Budaya,” bebernya.

Plt Kepala Disparbud Purworejo Agung Wibowo menuturkan, hasil uji coba secara umum dinilai cukup untuk segi kesiapan. Hanya saja, masih butuh sentuhan dan dorongan kepada warga. Sebab sebagai desa wisata yang menjadi tujuan wisatawan, minimal paham sapta pesona. “Mudah-mudahan ini bisa lebih meningkatkan kualitas semangat desa wisata dalam mengangkat potensi,” harapnya.

Cara ini, kata Agung, menjadi terobosan baru dalam pengembangan sektor pariwisata di Purworejo. Untuk mengetahui paket wisata laik dijual atau tidak. Oleh karena itu, uji coba akan dilanjutkan di desa lainnya.

Seorang wisatawan, Ringgo Ismoyo mengaku, merasakan keramahan warga Meranti saat dia tinggal di homestay. Karena kunjungannya, dia tidak hanya menikmati keindahan alam. Namun juga belajar menganyam besek.

Ringgo juga mulai tertarik dengan budaya yang ada di Sukowuwuh. Dia juga mengapresiasi makanan yang disajikan, seluruhnya enak. Hanya saja, ada sedikit kritik untuk wisata di Bukit Watu Salang. Perlu dilakukan pembenahan dengan memangkas beberapa pohon. “Supaya pemandangan gunung di timur dan utara (Merapi, Sindoro, dan Sumbing, Red) bisa lebih mudah ditangkap mata atau kamera,” ucapnya. (tom/eno)

Lainnya